Overthinking Mahasiswa: Kenapa Generasi Ini Gampang Stress?

Di balik rutinitas kuliah dan layar gawai yang tak pernah sepi notifikasi, banyak mahasiswa kini akrab dengan overthinking. Mulai dari tugas yang menumpuk, ekspektasi keluarga, sampai masa depan yang terasa makin samar semua ikut mendorong munculnya rasa cemas.

Banyak mahasiswa mengaku overthinking paling sering muncul saat sendirian di kamar, terutama menjelang tidur. “Kadang mikirin hal kecil aja bisa jadi panjang banget di kepala,” kata Laelah mahasiswa semester 7.

Media sosial juga jadi pemicu tambahan. Melihat teman sebaya terlihat lebih sukses sering membuat mahasiswa merasa tertinggal. Tekanan itu membuat stres makin mudah datang, meski hal yang dipikirkan sebenarnya belum tentu penting atau terjadi.

Meski begitu, setiap mahasiswa punya cara masing-masing untuk meredakannya ada yang cerita ke teman dekat, ada yang dengerin musik, atau sekadar mencari suasana baru biar pikiran nggak makin kusut.

Fenomena ini menunjukkan bahwa overthinking bukan tanda lemahnya mahasiswa, tetapi cerminan beratnya tuntutan yang mereka hadapi. Di tengah semua kecemasan itu, mereka tetap berusaha bertahan dan melangkah pelan-pelan, dengan harapan suatu saat pikiran mereka bisa lebih tenang.

Editor :  Nur Alysa Qotrunnada

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *