Purwokerto – Pembelajaran bahasa di sekolah dasar menjadi fokus penting karena berfungsi sebagai landasan bagi siswa untuk berpikir, memahami pelajaran, serta berkomunikasi dalam kegiatan belajar sehari-hari. Sekolah dan guru berupaya menciptakan suasana belajar yang menarik agar siswa antusias mengikuti pembelajaran. Hal ini dilakukan karena kemampuan berbahasa pada tahap usia sekolah dasar sangat menentukan bagaimana siswa memahami materi dan mengekspresikan gagasan mereka di kelas. Kepala sekolah MIN 1 Kuningan, Dedeh Kurniasih, menegaskan bahwa “pembelajaran bahasa harus dibuat menyenangkan agar anak berani berbicara dan aktif di kelas.”
Sejalan dengan tujuan tersebut, MIN 1 Kuningan mulai menerapkan metode komunikatif dan terpadu yang menekankan aktivitas seperti bernyanyi, bercerita, bermain peran, dan diskusi untuk mengintegrasikan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Metode komunikatif terbukti meningkatkan kemampuan bahasa dasar siswa, dibandingkan pembelajaran yang bersifat tradisional.
Untuk memantau perkembangan siswa, guru melakukan penilaian berkelanjutan melalui observasi langsung di kelas, penilaian portofolio atas karya tulis dan proyek siswa, serta tes formatif dan sumatif. Pendekatan penilaian ini memberikan gambaran menyeluruh tentang kemampuan literasi siswa karena tidak hanya menilai hasil akhir, tetapi juga memperhatikan proses belajar mereka dari waktu ke waktu. Dengan cara ini, sekolah dapat mengetahui perkembangan kemampuan berbahasa siswa secara lebih akurat dan merencanakan tindak lanjut sesuai kebutuhan masing-masing siswa.
Selain pembelajaran inti, sekolah juga mengembangkan kegiatan literasi pendukung seperti membaca bersama, pojok baca, dan kunjungan perpustakaan untuk memperkuat lingkungan belajar. Orang tua turut berperan melalui kebiasaan membaca di rumah dan interaksi berbahasa yang positif dengan anak. Sekolah pun memanfaatkan teknologi seperti video pembelajaran, proyek multimedia, dan komunikasi digital untuk membantu siswa berlatih bahasa dalam konteks yang lebih luas. Seluruh upaya tersebut menjadi langkah nyata untuk meningkatkan kemampuan literasi sejak dini.
Editor: Marsya Adinda Thalia Maliki Putri
