Jejak Pengabdian Seorang Perantau: Perjalanan Hidup Sosok Inspiratif Pendiri Panti Asuhan

Sumber: Instagram

Cilacap- Mukhtasir Sholeh, seorang perantau dari Kebumen yang kini menetap di Maos, Cilacap, dikenal sebagai sosok yang sangat peduli terhadap anak-anak yatim dan dhuafa. Kepedulian inilah yang mendorongnya mendirikan Panti Asuhan Al Awaliyah pada 2019. Dengan niat tulus, ia ingin memastikan anak-anak kurang beruntung ini mendapatkan tempat tinggal, pendidikan, dan kasih sayang layaknya keluarga.

Mukhtasir menjelaskan, motivasi utamanya mendirikan panti asuhan ini adalah sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT. “Saya mendirikan Panti Asuhan Al Awaliyah sebagai wujud merealisasikan firman Allah, yaitu dengan mengasihi dan menyayangi anak-anak yatim. Melalui panti ini, kami berusaha memenuhi kebutuhan mereka, baik dari sisi spiritual maupun kebutuhan lainnya,” ungkapnya.

Panti Asuhan Al Awaliyah menampung lebih dari 50 anak asuh dari berbagai latar belakang. Selain menyediakan kebutuhan pokok, panti ini juga memberikan akses pendidikan formal dan nonformal serta pembinaan keterampilan yang dapat membantu anak-anak mempersiapkan masa depan.

Salah satu anak asuh, Zhariffa, mengaku sangat bersyukur bisa tinggal di sana. “Pak Mukhtasir itu seperti ayah bagi kami. Beliau selalu mengingatkan kami untuk rajin belajar, beribadah, dan punya cita-cita tinggi,” ucapnya dengan mata berbinar.

Masyarakat sekitar pun memberikan kesan positif. Menurut Adi, seorang warga, keberadaan Mukhtasir Sholeh menjadi teladan. “Beliau sosok yang ikhlas. Sejak dulu peduli pada anak-anak yatim, dan sekarang kepeduliannya bisa dirasakan banyak orang lewat panti ini,” tuturnya.

Perhatian Mukhtasir tidak hanya terbatas pada anak asuh. Setiap bulannya, panti ini juga rutin menyelenggarakan kegiatan sosial dengan memberikan sembako, santunan, dan bantuan lainnya untuk masyarakat sekitar dan kaum dhuafa. Aksi nyata ini membuktikan bahwa Mukhtasir Sholeh dikenal sebagai sosok yang penuh kepedulian dan menjadi teladan kebaikan bagi banyak orang.

Editor: Nadia Qurotul Aini

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *