Banyumas, 8 Oktober 2024- SMK Negeri 3 Banyumas sukses menggelar acara pentas seni yang rutin dilaksanakan setiap malam Rabu. Acara ini diadakan di gedung pertunjukan SMK Negeri 3 Banyumas. Pentas tari ini menjadi ajang untuk para siswa menyalurkan bakatnya dalam bidang seni seperti seni tari. Acara yang berlangsung dari pukul 19.00 WIB ini menyajikan sepuluh tarian tradisional yang berhasil memukau para penonton dan memperlihatkan kekayaan budaya nusantara.
Pentas tari dibuka dengan sambutan dari Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Banyumas, Bapak Heppy Budi Kurniawan, S.S,.M.Pd, yang menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan malam Rabu Wage di SMK Negeri 3 Banyumas. ” Semoga kegiatan pentas seni di malam Rabu wage ini dapat benar-benar menjadi ruang untuk berekspresi bagi siswa-siswi dalam meningkatkan kompetensi keahliannya khususnya dalam bidang seni tari di SMK Negeri 3 Banyumas,” ujarnya.
Pentas tari Pentas dibuka dengan Tari Megot, sebuah tarian yang mencerminkan ketangkasan dan kelincahan para penari dalam mengolah gerakan yang dinamis namun tetap indah. Tarian ini berhasil membawa penonton ke suasana penuh semangat dan kegembiraan. Berlanjut ke tarian kedua, Tari Rumeksa, yang menggambarkan nilai-nilai ketenangan dan keharmonisan. Gerakan-gerakan lembut namun tegas dalam tarian ini menciptakan suasana yang tenang, membawa penonton untuk merenungi makna kehidupan yang penuh kedamaian.
Tari Kiprah Ratu Sewu kemudian tampil dengan gemerlap. Tarian ini menggambarkan kekuatan dan keanggunan seorang ratu, dipenuhi dengan gerakan megah yang menggambarkan kepemimpinan serta keanggunan perempuan Jawa. Dalam tarian ini dipentaskan oleh dua orang siswa laki-laki dengan penuh kegagahan. Selanjutnya, penonton disuguhkan Tari Sandyakalayu, yang mengusung tema senja. Gerak tari yang melambangkan pergantian waktu ini menggambarkan keindahan transisi dari siang ke malam, diiringi musik yang menenangkan hati.
Sementara itu, Tari Prajurit Tirang membawa penonton pada suasana heroik. Tarian ini menampilkan gerakan yang kuat dan bertenaga, menggambarkan semangat perjuangan para prajurit dalam mempertahankan kedaulatan. Tidak kalah menarik, Tari Gemrantang Jati mengangkat tema keindahan alam, khususnya pohon jati yang kokoh. Penari menyampaikan pesan kuatnya akar budaya yang harus terus dijaga, seperti halnya kekuatan jati yang tak tergoyahkan.
Penampilan Tari Ropian mengajak penonton untuk menikmati keceriaan dan dinamika masyarakat tradisional. Gerakan-gerakan yang ceria dan enerjik membuat suasana menjadi semakin meriah. Kemudian Tari Lenggut menghadirkan suasana yang luwes dan penuh pesona. Gerakan halus dan gemulai dalam tarian ini menunjukkan keindahan tarian Jawa yang sarat akan nilai estetika tinggi.
Dilanjutkan dengan Tari Suka Parisuka tampil dengan ceria dan penuh sukacita. Tarian ini membawa pesan kegembiraan hidup, dengan gerakan yang enerjik dan bersemangat. Acara ditutup dengan megah oleh Tari Prajurit Kesatria, yang menggambarkan keberanian dan kehormatan seorang kesatria. Gerakan tarian yang penuh semangat, ditambah dengan iringan musik yang dramatis, berhasil menutup pentas tari dengan gemilang.
Bapak Heru Subagio SSn,. M.Pd, mengatakan bahwa,” Media ini atau kegiatan ini dapat digunakan untuk mempromosikan diri sendiri. Jadi bukan hanya ekspresi tetapi ini adalah ajang untuk mempromosikan dirinya sendiri bagi masyarakat. Walaupun yang pentas dari siswa-siswi kelas X tetapi ada beberapa yang dalam jiwanya sudah muncul yang namanya penari. Sehingga kegiatan seperti ini harus terus berlanjut,”ujarnya.
Pentas ini tidak hanya menjadi ajang unjuk bakat para siswa, tetapi juga menjadi momen penting dalam pelestarian budaya tradisional Banyumas. Penonton yang hadir tampak sangat antusias dan memberikan apresiasi tinggi terhadap setiap sajian tari yang disuguhkan. Pentas tari malam itu menjadi bukti bahwa generasi muda SMK Negeri 3 Banyumas tetap memiliki semangat untuk menjaga dan melestarikan budaya bangsa.