
Foto: dokumentasi pribadi
Purwokerto 2025, – Desa Cita melalui Divisi Pendidikan dan Budaya menginisiasi program kerja BEDAH (Belajar Seni Daerah) untuk melestarikan serta memperkenalkan seni dan budaya lokal kepada generasi muda di Desa Papringan. Program ini bertujuan agar anak-anak lebih mengenal, menghargai, dan menjaga warisan budaya daerah mereka.
Program BEDAH memiliki dua kegiatan utama, yaitu belajar Tari Lengger Banyumasan dan membatik. Tari Lengger Banyumasan dipilih karena merupakan warisan budaya khas Banyumas yang kaya akan nilai filosofi. Selain mempelajari gerak tarian, peserta juga diajak memahami makna dan nilai budaya di balik setiap gerakan Tari Lengger.
Sementara itu, kegiatan membatik bertajuk “Tiap Goresan, Tumbuhkan Cerita” memungkinkan anak-anak belajar langsung dalam proses pembuatan batik. Mereka tidak hanya melihat, tetapi juga ikut serta mulai dari menggambar pola, menggunakan canting, hingga proses pewarnaan kain. Kegiatan ini dikemas secara santai dan interaktif, namun tetap berfokus pada pembelajaran bermakna agar anak-anak bisa menyalurkan kreativitas mereka.
Program ini diadakan beberapa kali dalam sebulan, dimulai pada 10 Agustus 2025 dengan latihan Tari Lengger Banyumasan, dan dilanjutkan pada 13 September 2025 dengan kegiatan membatik “Tiap Goresan, Tumbuhkan Cerita.”
Koordinator pelaksana program menegaskan pentingnya kegiatan ini untuk menjaga budaya lokal. “Alasannya adalah untuk memperkenalkan budaya Banyumasan kepada anak-anak dan masyarakat sekitar, karena budaya ini mulai terlupakan. Dengan kegiatan ini, kami berharap masyarakat semakin mengenal dan melestarikan Tari Lengger,” ujarnya.
Selain itu, program ini juga bekerja sama dengan tokoh masyarakat. Kegiatan Tari Lengger dan Karawitan dilaksanakan di rumah Pak Suyut, seorang tokoh karawitan sepuh di Papringan, sementara membatik dipusatkan di Galeri Batik Pringmas.
Editor: Aprillia Putri Ardiani