
Gudeg Mas Moko (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
PURWOKERTO — Menjelajah sudut Pasar Manis Purwokerto belum lengkap rasanya tanpa mencicipi kuliner legendaris yang satu ini. Tak perlu jauh-jauh ke Yogyakarta, cita rasa nasi gudeg yang autentik bisa dinikmati di nasi gudeg Mas Moko. Berdiri sejak tahun 1980, warung ini kini diteruskan oleh generasi ketiga dan menjadi salah satu kuliner andalan di Purwokerto.
Nasi Gudeg Mas Moko telah menjadi langganan para pencinta kuliner, baik dari dalam maupun luar kota. “Aku punya pelanggan dari Jakarta dan Bandung. Kalau berkunjung ke Purwokerto, mereka pasti mampir ke sini dulu. Katanya belum sah kalau belum makan di sini,” tutur Mba Wiwi, yang telah bekerja di kedai tersebut selama sepuluh tahun.
Pembeda utama Gudeg Mas Moko dengan gudeg khas Yogyakarta adalah cita rasanya. Jika gudeg Yogyakarta cenderung dominan manis, Gudeg Mas Moko memiliki rasa gurih yang menjadi ciri khasnya. Perpaduan rasa ini membuat gudegnya terasa unik dan lebih cocok di lidah banyak orang.
Isi hidangannya pun lengkap dan menggugah selera. Di atas nasi putih hangat tersaji gudeg nangka muda, suwiran ayam, telur bacem, sambal krecek, sambal cabai merah, tumis daun singkong, dan tempe bacem. “Gudeg ini yang paling cocok di lidahku sejauh ini. Aku biasanya pesan lengkap, sama telur dan ayamnya, karena itu yang bikin makin enak,” ujar Mba Seila, salah satu pelanggan setia.
Menjaga keautentikan rasa adalah kunci eksistensi Gudeg Mas Moko. Mba Wiwi mengungkapkan bahwa bagi mereka, pelanggan adalah penikmat rasa. Selama rasanya terjaga, pelanggan akan selalu kembali, menjadikan warung ini tetap eksis sebagai bagian tak terpisahkan dari kekayaan kuliner Purwokerto.