Kutasari — SMP Negeri 1 Kutasari terus mendorong program literasi digital untuk meningkatkan kemampuan berbahasa siswa. Upaya ini dilakukan sebagai respons terhadap perkembangan teknologi yang semakin cepat. Hal tersebut dijelaskan oleh Bapak Bibit Purwadi pada Senin (1/12).
Sekolah menjalankan beberapa program literasi, seperti kegiatan literasi numerasi setiap Kamis pagi, penggunaan media sosial sebagai sarana pembelajaran, serta layanan peminjaman buku fiksi dan nonfiksi di perpustakaan. Program-program tersebut membantu siswa membangun kebiasaan membaca, menulis, dan berkomunikasi secara digital.
Pendampingan literasi digital dilakukan oleh guru, wali kelas, dan orang tua. Kerja sama ini penting karena siswa memiliki waktu layar yang tinggi dan memerlukan bimbingan agar mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik, benar, dan etis di ruang digital.
Program literasi digital yang mulai diterapkan pada Januari 2024 menunjukkan perkembangan positif. Siswa dinilai semakin terampil memahami informasi dan berkomunikasi melalui berbagai media digital.
Dalam praktiknya, siswa memanfaatkan beragam platform seperti WhatsApp, Instagram, dan TikTok. Mereka juga menggunakan Canva dan CapCut untuk membuat poster, infografik, dan video, serta memanfaatkan platform Wayground sebagai media pembelajaran interaktif.
Bibit menegaskan bahwa literasi digital perlu diperkuat karena paparan teknologi membuat siswa mudah menyerap berbagai bentuk bahasa baru. “Dengan pengawasan yang tepat, siswa dapat berkembang secara positif dalam berbahasa dan memanfaatkan teknologi secara bijak,” ujarnya.
Untuk memastikan siswa mampu berbahasa dengan baik di ruang digital, sekolah melaksanakan kegiatan parenting, membiasakan penggunaan bahasa formal, dan menerapkan komunikasi yang santun pada seluruh platform digital. Melalui langkah-langkah tersebut, SMP N 1 Kutasari berharap siswa semakin cakap berbahasa dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan teknologi.
