Fajar menyingsing dengan balutan udara sejuk Monas, saat ribuan umat menyatu dalam doa dan harapan pada Senin dini hari (2/12/2024). Reuni Akbar 212 kembali menjadi panggung spiritualitas dan kepedulian sosial. Dengan tema “Revolusi Akhlak untuk Indonesia Berkah dan Palestina Merdeka,” acara ini memadukan nilai-nilai keagamaan, kebangsaan, dan solidaritas kemanusiaan. Dimulai dari shalat tahajud berjamaah, lautan manusia yang datang dari berbagai penjuru Jakarta dan sekitarnya bersimpuh, berserah diri kepada Sang Khalik. Habib Rizieq Shihab, sebagai salah satu tokoh utama, menyerukan agar pemimpin bangsa, Presiden Prabowo Subianto, berani mengemban amanah rakyat dengan membersihkan negeri dari noda-noda korupsi, pelanggaran HAM, dan kemungkaran lainnya. Tegas namun damai, seruan itu menggema, menembus batas kata demi kata, mengalir menjadi doa dan asa bagi masa depan Indonesia.
Usai acara, saat matahari mulai meninggi, massa yang sebelumnya memadati Monas perlahan meninggalkan lokasi dengan tertib, meninggalkan jejak kedamaian. Kendati ribuan orang bergerak menuju Stasiun Tanah Abang dan Manggarai, suasana tetap terkendali tanpa kerumunan berarti. Reuni tahunan ini tak hanya menjadi pengingat atas perjuangan umat pada Aksi Bela Islam 2016, tetapi juga berubah menjadi ruang refleksi kolektif untuk menyuarakan persoalan bangsa, seperti perjuangan untuk kemerdekaan Palestina. Di tengah gema doa dan orasi, tersirat pesan persatuan yang menembus perbedaan: sebuah revolusi akhlak sebagai pondasi membangun Indonesia yang lebih baik, lebih adil, dan lebih bermartabat. Di akhir hari, reuni ini bukan sekadar keramaian, melainkan lentera harapan bagi mereka yang percaya bahwa suara rakyat, doa umat, dan solidaritas antarmanusia mampu membawa perubahan nyata.