Purwokerto, 16 September 2025 — Sebuah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan dua sepeda motor terjadi di Jl. Profesor DR. HR Boenyamin pada Rabu (16/9) sekitar pukul 10.45 WIB. Insiden ini menimpa Siti Aisyah, mahasiswi baru Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jenderal Soedirman asal Pekuncen, serta seorang ibu yang hendak berbelok menuju toko roti di seberang jalan.
Menurut keterangan saksi, kecelakaan bermula ketika ibu-ibu tersebut menyalakan lampu sein kanan sebagai tanda berbelok. Namun dari arah belakang, Aisyah yang melaju dengan kecepatan sekitar 60 km/jam tidak sempat menghindar dan akhirnya menabrak motor korban. “Waktu jatuh, kepalanya duluan ke aspal. Setelah itu sempat kejang sebentar, kurang dari satu menit,” ujar Raden, saksi mata yang saat kejadian sedang duduk di depan Alfamart.
Benturan membuat Aisyah alami sobek di pelipis, sementara ibu-ibu itu terjatuh dengan posisi duduk sehingga mengalami luka pada bagian belakang tubuh. Khawatir melihat kondisi Siti, ibu tersebut bahkan sempat memangkunya dengan panik sebelum warga sekitar membantu evakuasi.
Beruntung, insiden tersebut terjadi tidak jauh dari RST Wijayakusuma, sehingga keduanya bisa segera mendapatkan perawatan medis berkat bantuan saksi, tukang parkir, serta ojek online yang berada di sekitar lokasi. Di IGD, Aisyah mendapat jahitan ringan di pelipis, sedangkan ibu-ibu itu menjalani pemeriksaan intensif. Keduanya diperbolehkan pulang pada siang hari setelah kondisi dinyatakan stabil.
Setelah sadar, Aisyah menyatakan bahwa ia mengebut karena takut terlambat masuk kuliah. “Malamnya banyak tugas, saya begadang dan bangun kesiangan, jadi buru-buru datang ke kampus biar nggak telat, eh malah apes,” ujar Aisyah mengakui kesalahannya.

Proses komunikasi dengan keluarga sempat terkendala karena ponsel Aisyah yang rusak total. Teman Raden, Purnomo, mengaku sempat kesulitan mencari kontak. “HP dia remuk, jadi kami coba cari lewat Instagram, tapi nggak ketemu. Akhirnya kami tanya orang-orang asal Pekuncen. Alhamdulillah ada yang kenal, lalu pihak keluarga datang ke RS,” katanya.
Kasus ini dipastikan tidak berlanjut ke ranah hukum karena kebetulan keluarga kedua pihak saling mengenal. “Untungnya tidak ada tuntutan, tampaknya akan diselesaikan secara kekeluargaan,” tambah Purnomo.
Editor: Niken Awra Salsabila