TKA 2025 Viral, Siswa Menyampaikan Tanggapan dan Kemendikdasmen Beri Penjelasan

Purwokerto – Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 di seluruh Indonesia pada 1–9 November 2025 menjadi sorotan publik setelah muncul sejumlah tanggapan dari siswa dan viralnya insiden pelanggaran integritas. Salah satu isu yang ramai diperbincangkan adalah seorang siswa terekam melakukan siaran langsung (live) di platform TikTok saat mengerjakan soal TKA, sehingga pertanyaan ujian tersebar di media sosial.

Sejumlah siswa mengaku mengalami tantangan dalam menghadapi TKA. Aull, siswa kelas XII MAN Purbalingga, mengatakan bahwa pelaksanaan TKA terasa mendadak dan persiapan yang terbatas membuat siswa harus membagi fokus antara belajar, tugas sekolah, dan praktik kerja lapangan (PKL). “TKA ini sebenarnya hanya untuk validasi nilai. Kalau bisa dilaksanakan setelah nilai lima semester keluar, siswa akan lebih siap. Persiapan yang terburu-buru membuat fokus belajar terbagi, apalagi bagi siswa SMK yang juga ikut PKL,” ujarnya.

Siswa lain juga menyampaikan pandangan serupa. Puput menuturkan, “Saya merasa TKA memberikan kesempatan setara bagi semua. Soalnya menantang tapi tetap relevan dengan apa yang telah kami pelajari.” Namun, beberapa siswa mengakui bahwa tekanan dari tugas sekolah dan waktu persiapan yang mepet membuat ujian ini cukup menantang, terutama bagi mereka yang harus menyeimbangkan kegiatan akademik dan praktikum.

Menanggapi isu ini, Kemendikdasmen melalui Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa soal TKA telah melalui proses uji coba nasional dan disusun dengan variasi tingkat kesulitan mudah, sedang, dan sulit untuk menjaga distribusi hasil yang adil. “Tingkat kesulitan yang dirasakan siswa adalah hal yang wajar dalam sebuah asesmen nasional. TKA dirancang sebagai validator nilai rapor untuk menjamin kesetaraan dan objektivitas, serta tidak wajib diikuti semua siswa,” jelasnya.

Terkait insiden live TikTok yang viral, Kemendikdasmen menegaskan bahwa pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut secara serius. Siswa yang terbukti melakukan pelanggaran dapat dikenai sanksi berat, termasuk pembatalan hasil TKA atau pemberian nilai nol. “Pengawasan tetap dilakukan ketat, dan setiap pelanggaran akan ditindak sesuai aturan agar integritas ujian terjaga,” tambah Toni.

Pada hari pertama pelaksanaan TKA 2025, 1.952.683 peserta atau sekitar 97,9 % dari total pendaftar mengikuti ujian. Ujian digelar di 20.156 sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia, dengan 1.583.765 peserta mengikuti secara daring dan 368.918 peserta secara semi daring. Tingginya partisipasi ini menunjukkan antusiasme siswa meski ada sejumlah protes dan isu viral terkait pelanggaran integritas. Kemendikdasmen menegaskan bahwa TKA tetap bertujuan memberikan gambaran objektif tentang kemampuan akademik siswa secara nasional dan menjadi alat validasi nilai rapor bagi berbagai jenjang pendidikan.

Editor : Zaskia Ayu Nissa

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *