Purwokerto — Pementasan drama Matahari di Sebuah Jalan Kecil pada 9 Desember 2025 di Aula Bambang Lelono menampilkan akting yang kuat dari para pemainnya, salah satunya Chani, mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Indonesia angkatan 2023 kelas A, yang memerankan tokoh Yanti. Melalui perannya, Chani berhasil menghadirkan karakter yang dekat dengan realitas kehidupan masyarakat.
Chani mengungkapkan bahwa tantangan terbesar selama pementasan adalah menahan diri untuk tidak tertawa di atas panggung saat penonton memberikan respons berupa tawa. Situasi tersebut menuntut profesionalisme tinggi agar tetap fokus menjalankan peran meskipun suasana pertunjukan terasa hidup dan interaktif.
Proses latihan drama ini telah dimulai sejak Oktober 2025 dan berlangsung selama kurang lebih dua bulan. Selama masa latihan, Chani melakukan pendalaman karakter secara intens, baik melalui pembacaan naskah maupun latihan ekspresi dan gerak. Salah satu momen paling lucu dan tak terduga dalam pertunjukan terjadi saat adegan Yanti bersama Toro memojokkan tokoh Si Pemuda dengan gaya “julid”, yang spontan memancing tawa penonton.
Ketertarikan Chani untuk terlibat dalam drama ini berangkat dari kekuatan ceritanya yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Kedekatan tersebut memudahkan Chani dalam berimprovisasi dan membangun karakter Yanti secara natural. Dalam proses latihan, Chani menerapkan konsep Pintu Masuk dan Pintu Keluar, yakni cara aktor memasuki karakter dengan membagi jiwa antara diri asli dan tokoh yang diperankan, serta cara melepaskan diri dari karakter setelah adegan selesai.
Drama Matahari di Sebuah Jalan Kecil mengisahkan kehidupan buruh pabrik di Purwokerto pada tahun 2010, dengan latar maraknya praktik korupsi dan penipuan. Cerita tersebut dikemas dengan perpaduan humor, kesedihan, dan pesan moral yang kuat. Melalui perannya sebagai Yanti, Chani turut menyampaikan kritik sosial yang relevan dan menyentuh, menjadikan pementasan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga sarat makna bagi penonton.
