Seoul, 24 Maret 2025 – Sebuah sinkhole raksasa dengan lebar mencapai 20 meter tiba-tiba muncul di Ibukota Seoul, Korea Utara. Insiden ini terjadi di dekat lokasi pembangunan terowongan kereta bawah tanah yang masih dalam konstruksi, dan menelan korban, yaitu satu orang tewas dan ada yang mengalami luka-luka.
Petugas penyelamat membutuhkan waktu hampir 18 jam untuk menemukan jasad korban yang jatuh ke dalam lubang tersebut. Mengutip dari _Reddit_, Kim Chang Soeb, seorang petugas pemadam kebakaran setempat, mengungkapkan bahwa korban adalah seorang pria berusia 33 tahun bermarga Park. Jasadnya ditemukan di kedalaman 50 meter dari pusat lubang pembuangan yang runtuh.
Selain korban tewas, seorang pengendara mobil juga mengalami luka-luka akibat insiden ini. Namun, hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai tingkat keparahan lukanya.
Petugas penyelamat yang bekerja di lokasi kejadian menghadapi tantangan besar dalam proses evakuasi. Mereka menggunakan berbagai peralatan seperti sekop dan tangga untuk mengakses lubang atau sinkhole tersebut. Di sekitar tempat ditemukannya jasad korban, ditemukan pula telepon dan sepeda motor yang diduga milik korban yang tewas tersebut.
Dikutip dari detik.com, sinkhole terjadi karena manajemen infrastruktur yang buruk, pipa yang sudah tua atau rusak, penurunan tanah dalam jangka panjang dan kecelakaan yang disebabkan oleh pekerjaan penggalian. Salah satu penyebab paling umum terjadinya sinkhole adalah ketika batuan seperti batu kapur pecah. Insiden ini menambah daftar panjang kejadian serupa yang pernah terjadi di berbagai belahan dunia. Memahami faktor-faktor penyebab sinkhole menjadi penting untuk mengurangi risiko kejadian serupa di masa depan. Lantas, sebenarnya apa itu sinkhole?
Apa Itu Sinkhole dan Bagaimana Terbentuknya?
Sinkhole adalah fenomena alam yang terjadi akibat proses pelarutan batuan yang mengandung mineral karbonatan, seperti kapur dan dolomit. Menurut Allen (1984), proses ini terjadi secara alamiah ketika air yang bersifat asam meresap ke dalam tanah dan melarutkan batuan di bawah permukaan, menciptakan rongga-rongga yang pada akhirnya dapat runtuh dan membentuk lubang besar. Fenomena ini sering ditemukan di daerah dengan formasi batuan yang mudah larut dan memiliki sistem drainase bawah tanah yang kompleks.
Kecepatan dan intensitas terbentuknya sinkhole dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jenis batuan (litologi), iklim, vegetasi, waktu, serta proses geologi lainnya. Allen (1984) menjelaskan bahwa faktor-faktor seperti erosi mekanik di bawah permukaan, kompaksi tanah, aliran air tanah, dan penyusutan turut menentukan seberapa cepat sinkhole dapat terbentuk. Di beberapa kasus, aktivitas manusia, seperti penggunaan air tanah yang berlebihan, juga dapat mempercepat proses ini. Oleh karena itu, pemantauan kondisi geologi di suatu wilayah menjadi penting untuk mengurangi risiko kejadian sinkhole yang dapat merusak infrastruktur dan mengancam keselamatan manusia.