Evakuasi Korban Tenggelam di Sunggai Serayu Cilacap (Foto: Dok.Pribadi)
Cilacap, 16 September 2025 – Seorang Warga Cilacap bernama Sardi (42), warga Desa Maos Lor, Kecamatan Maos, ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di Sungai Serayu Cilacap pada Selasa (16/19/2025) pagi.
Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 07.30 WIB ketika korban bersama dua rekannya sedang menjala ikan di tepian Sungai Serayu. Menurut keterangan warga, debit air sungai dalam beberapa hari terakhir mengalami peningkatan akibat hujan deras di wilayah hulu.
Saat berpindah lokasi untuk menebar jala, korban diduga terpeleset batu licin. Tubuhnya langsung hanyut terbawa derasnya arus sungai. Rekan-rekannya sempat berusaha menolong dengan melemparkan bambu, namun korban tidak mampu meraihnya.
“Korban awalnya masih terlihat berusaha berenang, tapi arusnya deras sekali sehingga akhirnya tenggelam,” ungkap Joko, salah satu saksi mata.
Laporan warga segera ditindaklanjuti oleh tim SAR gabungan yang terdiri atas Basarnas Cilacap, BPBD, dan aparat desa. Upaya pencarian dilakukan dengan menyisir aliran sungai menggunakan perahu karet. Setelah hampir satu jam penyisiran, korban ditemukan sekitar 300 meter dari titik awal tenggelam dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
“Korban berhasil dievakuasi pukul 08.45 WIB. Jenazah kemudian kami serahkan kepada pihak keluarga. Kami mengimbau warga untuk tetap berhati-hati dan menggunakan alat pengaman jika beraktivitas di Sungai Serayu karena arusnya cukup deras,” ungkap Budi Hartono, anggota Basarnas Cilacap.
Suasana duka menyelimuti rumah korban di Desa Maos Lor. Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan berharap masyarakat lebih waspada. Jenazah korban dimakamkan pada siang harinya di pemakaman desa setempat dengan diiringi keluarga serta tetangga.
Tragedi ini menambah daftar panjang korban tenggelam di Sungai Serayu yang setiap tahun memakan korban jiwa, terutama dari warga yang beraktivitas mencari ikan secara tradisional tanpa menggunakan peralatan keselamatan. Aparat desa mengingatkan warganya agar tidak nekat turun ke sungai saat kondisi air meningkat.
Editor: Indri Kumala