Beginilah Sejarah dan Kontroversi Breakdance, Cabor Baru Olimpiade Paris 2024

Pesta olahraga dunia kembali diselenggarakan pada Jumat (26/07/2024). Tahun ini, Paris terpilih menjadi tuan rumah selanjutnya setelah Tokyo pada tahun 2020 lalu. Namun, berbeda dari sebelumnya, Olimpiade Paris 2024 memperkenalkan sejumlah inovasi dan cabang olahraga baru yang menarik perhatian dunia. Salah satu yang mencuri perhatian adalah debutnya breakdance sebagai cabang olahraga resmi.

Keputusan ini menandai transformasi besar dalam citra olimpiade, di mana tarian jalanan mulai mendapatkan pengakuan di kancah olahraga paling bergengsi. Selain mengejutkan banyak pihak, cabang olahraga ini juga memicu perdebatan. Sejumlah pro dan kontra muncul di kalangan atlet, seniman, serta masyarakat dunia. Bagaimana perjalanan breakdance dari jalanan hingga berhasil debut di panggung olimpiade? Dan mengapa keputusan ini sempat menuai kontroversi? Berikut penelusurannya:

Sejarah perkembangan breakdance

Breakdance merupakan salah satu komponen budaya hip hop yang berupa tarian jalanan yang dilakukan dengan mengikuti irama musik hip hop. Breakdance pertama kali muncul di Bronx, New York pada tahun 1970-an. Awalnya breakdance disebut dengan breaking. Istilah ini diciptakan oleh B-Boys dan B-Girls sebagai bentuk penghormatan kepada perlombaan tari yang luar biasa yang terjadi saat lagu berhenti sejenak. Tarian yang dinamis dan inovatif ini berasal dari komunitas jalanan yang sedang mencari cara baru untuk mengekspresikan diri dengan mengganti kekerasan dengan pertarungan inovatif di lantai dansa. Seiring berjalannya waktu, breakdance menjadi lebih dari sekadar tarian di jalanan. Ketika turnamen breakdance internasional seperti Red Bull BC One muncul, komunitas breakdance di seluruh dunia mulai tertarik. World Dance Sport Federation (WDSF) memperkenalkan breakdance ke panggung kompetisi formal. Hal ini merupakan momen yang penting. Kemudian Komite Olimpiade Internasional (IOC) akhirnya menyadari upaya ini. Akhirnya, pada tahun 2020, mereka secara resmi mengumumkan bahwa breakdance akan menjadi bagian dari Olimpiade Paris 2024.

Alasan Breakdance Tuai Kontroversi di Olimpiade Paris 2024

1. Status breakdance sebagai olahraga yang tidak konvensional

Kontroversi terkait pemilihan breakdance sebagai cabang olahraga baru muncul karena statusnya yang dianggap tidak konvensional. Banyak yang berargumen bahwa breakdance tidak sesuai dengan standar olahraga tradisional, karena lebih menekankan pada ekspresi seni dan kebebasan, bukan pada kompetisi yang ketat.

2. Penonton ungkap kekecewaan

Para penggemar olahraga yang ikut menyaksikan pertandingan ini merasa kecewa karena atlet jagoannya yang awalnya diprediksi menjadi juara malah berakhir mengalami kekalahan. Hal ini mengundang sejumlah pertanyaan terkait bagaimana sistem penilaian yang dilakukan.

3. Kontroversi penampilan Raygun di Olimpiade Paris 2024

Mencuatnya penampilan Rachael Gunn (Raygun) di Olimpiade Paris 2024 menjadi subjek kontroversi karena gaya breakdancenya yang dianggap tidak aneh dan tidak konvesional. Sebagai perwakilan Australia, Raygun melakukan gerakan yang lebih artistik dan tidak sesuai ekspektasi umum untuk kompetisi ini. Pada akhirnya, penampilan Raygun memicu kritik dari berbagai pihak, tidak terkecuali bagi para penggemar olahraga dan para atlet.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *