Belajar Sambil Ngopi: Fenomena Work From Cafe di Kalangan Mahasiswa Masa Kini

Purwokerto – Belakangan ini, kafe tidak hanya dipadati pengunjung yang ingin nongkrong. Banyak mahasiswa datang sambil membawa laptop dan tumpukan tugas, menjadikan kafe sebagai tempat belajar yang terasa lebih ramah daripada di kamar kos atau perpustakaan. Fenomena Work From Cafe (WFC) ini semakin kuat setelah pandemi, ketika mahasiswa mulai mencari suasana baru untuk tetap produktif.

Kajian ProListik (Septadinusastra, 2022) menyebutkan bahwa WFC tumbuh sebagai budaya populer yang diperkuat oleh media sosial, terutama Tiktok, yang menampilkan aktivitas belajar di kafe sebagai hal yang menarik dan nyaman dilakukan.

Tak sedikit mahasiswa yang merasa konsentrasi mereka justru meningkat saat berada di kafe. Mereka mengaku suasana yang tidak terlalu sunyi, Wi-Fi lancar, dan keberadaan colokan di setiap meja menjadi alasan utama. Hal ini sejalan dengan penelitian Politeknik Negeri Bandung, yang menemukan bahwa WFC memiliki pengaruh kuat terhadap kinerja akademik dan pengaruh sebesar 55,8% terhadap peningkatan peforma belajar mahasiswa.

Di sisi lain, WFC juga berhubungan dengan gaya hidup. Unggahan “belajar sambil ngopi” menjadi bagian dari tren yang memperkuat citra diri mahasiswa di media sosial. Kafe pun menangkap peluang ini dengan menyediakan ruang belajar yang lebih nyaman, sudut estetik, hingga promo khusus pelajar dan mahasiswa.

Meski harus mengeluarkan biaya lebih, mahasiswa tetap menjadikan kafe sebagai tempat pelarian dari kejenuhan. WFC dianggap memberi suasana segar, membantu mengurangi stres, dan membuat tugas terasa lebih ringan.

Editor:

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *