
Di antara hiruk-pikuk jalan raya dan sunyinya jalan setapak sawah di kawasan Menara Teratai, tiga anak laki-laki berbagi satu sepeda yang sama. Tidak ada tujuan tertentu, tidak pula keinginan untuk sampai lebih cepat. Yang ada hanya tawa, canda, dan cerita-cerita kecil yang mengalir seiring putaran roda. Potret sederhana inilah yang terekam dalam karya fotografi berjudul Kayuhan Cerita Kecil, salah satu foto yang dipamerkan dalam kegiatan pameran bertajuk “Spektrum Waktu”, karya Tia Andini, mahasiswa Unsoed PBI 2023.
Foto tersebut menghadirkan lebih dari sekadar visual anak-anak dan sepeda. Ia menyimpan cerita tentang kebersamaan yang lahir secara alami—tanpa teknologi, tanpa rencana, dan tanpa tekanan. Satu sepeda menjadi ruang berbagi, sementara perjalanan dari jalan raya hingga jalan setapak sawah menggambarkan kebebasan yang tidak dibatasi oleh ruang maupun waktu.
Di bawah panas matahari dan sejuknya angin sore, kebersamaan menjelma menjadi kenyamanan tersendiri. Canda muncul saat keseimbangan hampir goyah, disusul tawa yang mempererat hubungan di antara mereka. Setiap bingkai foto menampilkan kedekatan yang terbangun dari hal-hal kecil.
Melalui pameran Spektrum Waktu, mahasiswa PBI 2023 berupaya merekam potongan kehidupan sehari-hari yang sering terlewatkan. Kayuhan Cerita Kecil menjadi simbol bahwa momen singkat menyimpan makna mendalam. Karya ini mengajak penikmatnya untuk sejenak berhenti, mengenang masa lalu, dan menyadari bahwa kebahagian kerap hadir dalam bentuk yang paling sederhana.
Foto ini tidak hanya menunjukkan kepekaan visual, tetapi juga kepedulian terhadap nilai sosial. Di tengah perubahan zaman yang bergerak cepat, cerita-cerita kecil seperti ini tetap relevan untuk dikenang—tentang persahabatan, kesederhanaan, dan kenangan yang tumbuh pelan, namun meninggalkan jejak yang kuat.
Editor:
