Purwokerto-BIPA atau Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing merupakan program pembelajaran Bahasa Indonesia yang ditujukan bagi warga asing. Program ini berada di bawah naungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Seorang pengajar BIPA profesional, Ari, mengatakan bahwa program BIPA telah tersebar ke berbagai belahan dunia. Negara-negara Eropa seperti Jerman, Prancis, Finlandia, Italia, dan Austria juga terdapat pembelajar BIPA. Di Amerika, beberapa universitas memiliki program BIPA, salah satunya Yale University, tempat Ari pernah menunjukkan kiprahnya dalam pengajaran BIPA. Sementara itu, di Asia program BIPA juga tersebar di beberapa negara di kawasan Asia Selatan, Asia Timur, dan Asia Tenggara.
Eksistensi Bahasa Indonesia semakin diakui dunia setelah diresmikan dalam sidang UNESCO pada 20 November 2023. Pembelajar BIPA semakin meningkat dari berbagai negara dan tentunya setiap pembelajar memiliki tujuan belajar bahasa Indonesia yang berbeda-beda.
Ari membagikan pengalamannya selama menjadi pengajar BIPA, bahwa seorang pengajar tidak hanya mengajarkan Bahasa Indonesia, tetapi juga memperkenalkan Indonesia. Dalam hal ini, Ari mengungkapkan bahwa pengetahuan tentang Indonesia benar-benar diuji. Para pembelajar BIPA tidak hanya ingin belajar Bahasa Indonesia, tetapi juga tertarik untuk mengenal sisi lain dari Indonesia.
Seorang pengajar BIPA, selain mahir berbahasa Indonesia, juga harus memiliki wawasan kebangsaan yang baik. Dalam kelas BIPA, pengajar sering kali memanfaatkan budaya Indonesia sebagai media pembelajaran, seperti lagu-lagu daerah, alat musik tradisional, dan makanan daerah dapat digunakan untuk mendukung proses belajar Bahasa Indonesia.
Melalui program BIPA ini bahasa dan kebudayaan di Indonesia semakin dikenal serta disukai oleh masyarakat dari berbagai negara.
Editor: Ida Fitri Nur Rahmah
