Interactive Flat Panel Diperluas ke Sekolah, Ini 5 Keunggulannya

Ilustrasi ruang belajar dengan flat panel (Foto: ilustrasi pribadi)

PURBALINGGA — Pemerataan teknologi pendidikan di Indonesia terus berkembang seiring dengan diperluasnya penggunaan Interactive Flat Panel (IFP) atau papan interaktif digital di berbagai sekolah. Perangkat ini dirancang sebagai media pembelajaran modern yang memungkinkan guru dan siswa berinteraksi langsung dengan materi pelajaran melalui layar sentuh, animasi visual, serta akses ke berbagai sumber belajar digital.

Kehadiran IFP dinilai memiliki potensi besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui teknologi ini, proses belajar tidak lagi terbatas pada buku cetak, tetapi dapat diperkaya dengan media visual dan interaktif yang membuat suasana kelas menjadi lebih hidup dan dinamis.

Keunggulan Interactive Flat Panel

Papan interaktif digital memiliki sejumlah keunggulan yang dinilai mampu mendukung pembelajaran yang lebih efektif, di antaranya:

1. Penyajian materi yang lebih visual dan atraktif
Materi pembelajaran tidak lagi disampaikan secara monoton melalui teks semata. Dengan papan interaktif digital, guru dapat menampilkan video pembelajaran, ilustrasi bergerak, hingga simulasi konsep-konsep ilmiah yang sulit dipahami jika hanya dijelaskan secara lisan. Hal ini membantu siswa menangkap materi dengan lebih cepat dan mendalam.

2. Mendorong keaktifan dan keterlibatan siswa
Proses belajar menjadi lebih partisipatif karena siswa dapat terlibat langsung melalui sentuhan pada layar untuk menjawab soal, mengerjakan latihan, hingga mengikuti kuis interaktif. Keterlibatan ini menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan mendorong keberanian siswa untuk berpartisipasi dalam kelas.

3. Memberikan ruang kreativitas yang lebih luas bagi guru
Guru memiliki kesempatan untuk mengembangkan metode pembelajaran yang lebih variatif. Materi dapat dikombinasikan dengan media digital, platform pembelajaran daring, serta konten interaktif yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa.

4. Menguatkan kemampuan literasi digital siswa
Penggunaan papan interaktif digital membuat siswa terbiasa berinteraksi dengan teknologi secara produktif. Mereka belajar tidak hanya sebagai pengguna pasif, tetapi juga sebagai subjek yang aktif dalam memanfaatkan teknologi untuk mencari informasi, memahami konsep, dan menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran.

5. Menciptakan iklim belajar yang lebih kolaboratif
Pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru, tetapi mendorong interaksi antarsiswa. Aktivitas seperti diskusi kelompok, presentasi bersama, hingga kolaborasi dalam menyelesaikan proyek kelas dapat dilakukan secara lebih menarik dengan bantuan media interaktif.

Seiring dengan perluasan penggunaan IFP, integrasi teknologi ke dalam pembelajaran diharapkan dapat berjalan secara bertahap dan inklusif. Guru didorong untuk menyesuaikan pemanfaatan perangkat ini dengan kebutuhan kelas, sementara sekolah diharapkan terus memperkuat dukungan melalui pelatihan dan pendampingan teknis. Melalui sinergi berbagai pihak, pemanfaatan teknologi di ruang kelas diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang lebih adaptif, menarik, dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Editor: Karin Alya Lestari

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *