
Purwokerto– Dalam dunia pendidikan tidak hanya mengajarkan pelajaran akademik, tetapi membentuk sikap dan kepribadian siswa melalui pendidikan karakter. Dengan pendidikan karakter, siswa belajar tentang kejujuran, tanggung jawab, disiplin, dan kepedulian terhadap sesama.
Menurut Nopan Omeri (2015), pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai yang mencakup pengetahuan, kesadaran, serta tindakan nyata untuk menerapkan nilai-nilai tersebut terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan. Pendidikan karakter juga diperkuat melalui kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang mengajarkan siswa untuk bekerja sama, peduli lingkungan, dan berpikir kritis.
Salah satu siswi SMP, Farah Ufairoh mengatakan kegiatan sekolah membantunya belajar bertanggung jawab. “Kegiatan yang bisa membuat saya belajar disiplin atau bertanggung jawab adalah melakukan piket kelas dan mengikuti ekstrakurikuler yang wajib diikuti seluruh siswa,” ujarnya. Ia juga merasakan perubahan setelah mengikuti berbagai kegiatan pendidikan karakter di sekolahnya. “Setelah saya ikut kegiatan yang mengajarkan nilai-nilai baik, saya jadi lebih percaya diri saat berbicara di depan umum, lebih memperhatikan teman yang kesulitan dan siap membantu tanpa diminta,” tambahnya.
Guru juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa. Melalui nasihat dan kegiatan kelas, guru menanamkan sikap baik dan semangat kerja sama di antara para siswa. Selain itu, sikap jujur dan sopan juga terus ditekankan untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman dan saling menghargai antara siswa dan guru.
Pendidikan karakter, termasuk kegiatan P5, menjadi dasar penting dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berakhlak mulia dan memiliki semangat gotong royong. Dengan penerapan yang konsisten, sekolah dapat menjadi tempat tumbuhnya generasi yang disiplin dan peduli sesama.
Editor: Nadia Qurotul Aini
