Kisah inspiratif datang dari kelas 10.10 SMA Negeri 1 Karanganyar, di mana solidaritas teman-teman sekelas berhasil mengubah hidup seorang siswa bernama Romsi. Dikenal sebagai sosok pendiam yang jarang bergaul, Romsi sering telat datang ke sekolah karena harus berjalan kaki. Keadaan ini terungkap ketika seorang teman kelas bertanya tentang alasan seringnya Romsi terlambat. Romsi dengan jujur menjawab bahwa ia berjalan kaki ke sekolah atau terkadang menumpang teman. Mengetahui hal ini, seluruh kelas pun terkejut dan tergerak untuk membantu. Dipimpin oleh ketua kelas, mereka memutuskan untuk mengumpulkan uang secara sukarela guna membelikan sepeda untuk Romsi. Setelah mendapat persetujuan dari wali kelas, mereka membuat grup donasi. Uang yang terkumpul segera digunakan untuk membeli sebuah sepeda.
Penyerahan sepeda dilakukan pada tanggal 2 September 2024 setelah jam sekolah. Dengan penuh kejutan, teman-teman kelas berkumpul saat Romsi selesai melaksanakan sholat. Wali kelas pun turut hadir dan menyampaikan, “Kita ini keluarga, jadi harus saling membantu.” Sepeda tersebut diberikan sebagai tanda solidaritas dan kepedulian teman-temannya. Dari wawancara dengan Nur Thoyibah, teman sekelas Romsi, diketahui bahwa sejak menerima sepeda tersebut, Romsi mengalami perubahan yang signifikan. Ia menjadi lebih semangat dalam belajar, lebih sering bergaul dengan teman-temannya, dan tidak lagi terlambat datang ke sekolah. Romsi merasa sangat bersyukur memiliki teman-teman yang peduli dan mendukungnya.
Kisah ini menunjukkan bagaimana rasa kebersamaan dan kepedulian antar teman sekelas dapat memberikan dampak besar dalam kehidupan seseorang.
