Telaga Kumpe: Dari Rawa Sunyi Menjadi Destinasi Wisata Kebanggaan Warga

Purwokerto – Sebuah rawa di Dusun III, Gununglurah, Cilongok, Banyumas, kini menjelma menjadi destinasi wisata alam yang memikat. Warga setempat yang berinisiatif mengelola sejak 6 Januari 2018 menamainya Telaga Kumpe. Sejak saat itu, tempat yang dulunya sepi berubah menjadi daya tarik wisata dengan udara sejuk, panorama indah, dan suasana damai.

Pada awal pembukaan, tiket masuk hanya Rp5 ribu. Namun, seiring meningkatnya jumlah pengunjung, tarif naik menjadi Rp10 ribu. Meski demikian, minat wisatawan tidak berkurang. Setiap hari, warga bergantian menjaga telaga, sementara hasil penjualan tiket dihitung bersama dalam pertemuan rutin bulanan dan dibagikan secara musyawarah.

Telaga Kumpe (Sumber: Dokumen Pribadi)

“Dulu ini hanyalah rawa, sepi dan tidak ada yang melirik. Setelah kami kelola bersama, ternyata banyak orang datang. Setiap hari ada warga yang berjaga secara bergantian, lalu hasilnya kami bagi lewat musyawarah,” ujar Tasmidi, salah seorang penjaga Telaga Kumpe, Minggu (22/9).

Akses menuju Telaga Kumpe tergolong baik, meski jalan menanjak cukup tajam sehingga memerlukan kendaraan dengan performa prima. Tidak jarang wisatawan yang mengandalkan aplikasi peta digital (maps) diarahkan ke jalur sempit menyerupai galengan sawah. Namun, kesulitan itu terbayar lunas ketika tiba di lokasi.

“Waktu pertama kali ke sini, saya diarahkan ke jalan kecil seperti galengan sawah. Memang cukup merepotkan, tetapi setelah sampai di sana semua lelah hilang. Udaranya sejuk, pemandangannya indah, dan suasananya benar-benar menenangkan,” tutur Rosita, salah seorang pengunjung.

Keasrian telaga menjadi daya tarik utama. Dikelilingi pepohonan hijau dengan udara segar, pengunjung kerap betah berlama-lama duduk menikmati ketenangan. Selain itu, Telaga Kumpe juga menawarkan pengalaman sederhana nan berkesan, mulai dari menyusuri air dengan perahu, mendayung perlahan di tengah telaga, hingga bersantai menikmati sajian warung sekitar.

“Liburan ke Telaga Kumpe sangat menyenangkan. Saya bisa naik perahu, mendayung sambil menikmati suasana, lalu makan mi di warung dekat telaga. Rasanya makin lengkap, benar-benar perjalanan yang berkesan,” tambah Rosita.

Kehadiran Telaga Kumpe membawa manfaat ganda. Bagi wisatawan, telaga ini menjadi tempat rekreasi untuk melepas penat. Sementara bagi warga, keberadaannya turut menggerakkan roda perekonomian dan mempererat rasa kebersamaan.

“Bagi kami, Telaga Kumpe bukan hanya tempat rekreasi. Ini adalah sumber kehidupan bersama yang harus dijaga. Selama masyarakat kompak, kami yakin telaga ini akan tetap lestari dan semakin dikenal luas,” tegas Tasmidi.

Kini, Telaga Kumpe tidak sekadar destinasi wisata, melainkan juga simbol keberhasilan masyarakat dalam menjaga alam, merawat kebersamaan, dan menghadirkan pesona baru bagi Banyumas.

Editor: Rafa Nasifa Rahmah

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *