Bobby Kertanegara, kucing milik Presiden Prabowo, mencuri perhatian publik ketika terlihat menemani sang presiden baru di Istana Negara saat acara pelantikan. Kehadirannya ini langsung menjadi sorotan, tidak hanya di kalangan tamu undangan, tetapi juga di media sosial.
Dalam waktu singkat, video Bobby di Istana Negara tersebar luas, memancing beragam reaksi warganet. Tak sedikit yang menganggap Bobby sebagai “Presiden Kucing Indonesia,” menyebutnya sebagai simbol kelembutan dan ketenangan di tengah hiruk-pikuk politik. Ungkapan seperti “Bobby is the real MVP,” hingga candaan tentang “Turunkan harga royal canin,” menghiasi kolom komentar di berbagai platform, menunjukkan bagaimana kehadiran hewan peliharaan bisa mencairkan suasana yang biasanya kaku.


Menurut teori dari antropologi budaya, hewan peliharaan sering kali menjadi simbol kasih sayang dan kedekatan, mencerminkan sisi lain dari pemiliknya. Dalam konteks ini, Bobby mungkin tidak hanya dipandang sebagai kucing biasa, tetapi sebagai representasi dari kepribadian dan karakter pemiliknya, Presiden Prabowo, yang dikenal menyayangi hewan. Hal ini juga memperlihatkan sisi kemanusiaan seorang pemimpin, yang di tengah tugas beratnya, tetap peduli pada hewan peliharaan yang setia menemaninya.
Selain menghibur, fenomena ini juga mengandung pesan positif bagi masyarakat. Kehadiran Bobby di acara kenegaraan menunjukkan bahwa kehadiran hewan peliharaan tidak selalu harus dipisahkan dari kehidupan formal dan resmi. Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa kehadiran hewan bisa mengurangi stres dan meningkatkan rasa nyaman, dan Bobby seolah menjadi contoh nyata bagaimana seekor hewan bisa membawa ketenangan dalam momen-momen penting.
Melihat reaksi positif yang muncul, kehadiran Bobby bisa dianggap sebagai bentuk soft diplomacy yang memperlihatkan sisi hangat dan personal dari pemimpin negara. Kehadirannya di Istana Negara mungkin hanyalah momen singkat, tetapi dampaknya terasa di hati masyarakat, terutama bagi para pecinta hewan. Ini adalah momen yang mengingatkan bahwa di balik segala formalitas dan tugas negara, ada ruang untuk kelembutan dan kasih sayang, bahkan dari seekor kucing kecil yang setia menemani.