Film “The Last Supper” akhirnya resmi dirilis pada Jumat (14/3/2025), menghadirkan kisah yang menggugah hati tentang hari-hari terakhir Yesus Kristus. Karya sinematik ini diproduksi oleh Chris Tomlin sebagai produser eksekutif dan mendapat rating PG-13. Disutradarai oleh Mauro Borrelli dengan naskah yang ditulis bersama John Collins, film ini berdurasi 1 jam 54 menit, menyajikan perjalanan penuh makna dan spiritual. Film ini membawa penonton menyelami kisah suci yang diabadikan dalam Alkitab. Setiap adegan disajikan dengan kedalaman emosi yang mampu menyentuh hati, memperlihatkan perjuangan dan pengorbanan Yesus dalam menjalankan misi-Nya.
Dalam trailer resminya, penonton diajak menyaksikan momen megah saat Yesus memasuki Yerusalem pada Minggu Palma. Sorak-sorai penuh sukacita mengiringi kedatangan-Nya, namun di balik itu, Imam Besar Kayafas mulai meragukan dan meremehkan misi suci yang Ia emban. Ketegangan ini perlahan mengarah pada klimaks tragis, yaitu penyaliban-Nya.
Film ini juga menampilkan momen-momen penting yang begitu ikonik, seperti saat Yesus membalikkan meja-meja di Bait Suci, sebagai simbol perlawanan terhadap ketidakadilan, serta adegan yang paling berkesan—Perjamuan Terakhir bersama para murid-Nya. Melalui narasi yang kuat dan visual yang menawan, “The Last Supper” tak sekadar bercerita, tetapi juga mengajak penonton untuk merenungkan makna spiritual dan nilai kemanusiaan yang terkandung di dalamnya.
Dengan sinematografi yang memukau dan alur yang mendalam, film ini diharapkan mampu menyentuh hati, memperdalam iman, serta memberikan pemahaman yang lebih luas tentang perjalanan Yesus dalam menebus dunia. “The Last Supper” adalah mahakarya sinematik yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah jiwa, menjadikannya tontonan yang tak boleh dilewatkan bagi para pencari makna dan kebenaran.
