Pendadaran Kabinet Merah Putih: Upaya Prabowo Bentuk Koordinasi dan Disiplin Tim

Selang empat hari pascapelantikan presiden, Prabowo selaku presiden terpilih, menggelar pendadaran yang diikuti oleh para menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih. Kegiatan pendadaran ini dilakukan selama tiga hari pada tanggal 25 – 27 Oktober 2024 di Lembah Tidar, Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan memberikan pembekalan kepada para menteri dan wakil menteri agar dapat terbentuk koordinasi tim yang baik.

Jumat pagi tanggal 25 Oktober 2024, pendadaran diawali dengan kegiatan olahraga dan pelatihan baris berbaris yang diikuti oleh seluruh anggota Kabinet Merah Putih. Kegiatan dilanjut dengan pembukaan dan pengarahan pertama oleh Prabowo di Borobudur Golf dan diteruskan dengan pembekalan oleh para pemateri. Selama kegiatan pendadaran, juga diadakan pengkajian program kerja, di mana para menteri beserta jajarannya akan mengkaji program kerja prioritas di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Kegiatan pendadaran ini tentunya tak lepas dari nuansa militeristik yang identik dengan Prabowo. Para anggota kabinet Merah Putih tentunya mengalami gemblengan dengan nuansa semi militer oleh sejumlah insruktur yang biasa melatih para taruna di Akmil Magelang. Tak hanya itu, selama kegiatan pendadaran para anggota Kabinet Merah Putih tidak akan tidur dan beristirahat di kamar ataupun ruangan, tetapi di dalam tenda. Kedisiplinan benar-benar ditanamkan oleh Prabowo dalam pendadaran ini. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang menyampaikan bahwa dirinya harus bangun pada pukul 04.00 WIB.

“Kesan bangun paginya itu agak repot saya, biasanya tidurnya jam 2 (pagi-red), bangun jam 5 (pagi-red). Subuh habis itu tidur lagi, kan, nanti bangun jam 7 (pagi-red). Nah ini nggak ini, kita tidur jam 2, jam 4 (pagi-red), (bel-red) udah bunyi,” ujarnya, dikutip dari akun Instagram totalpolitikcom.

Tanggapan

Kegiatan ini tentu tak lekang dari komentar-komentar, baik dari anggota Kabinet Merah Putih, yang dalam hal ini sebagai peserta pendadaran, maupun dari masyarakat. Tanggapan muncul dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, yang mengganggap kegiatan ini merupakan cara paling efektif untuk memperkuat koordinasi antar-kementerian. Tanggapan positif juga datang dari Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM, yang menggangap kegiatan semacam ini baik untuk membangun kedisiplinan. Ia mengibaratkan tugas negara, yang harus selalu siap jika dipanggil kapan pun.

Tanggapan berbeda datang dari Dimas Bagus Arya Saputra, selaku Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), yang mengungkapkan bahwa kegiatan pendadaran ini merupakan upaya untuk memasukan ulang paradigma militerisasi yang cukup hegemonik di era orde baru. “Dari simbolisasi ini (pendadaran anggota Kabinet Merah Putih-red), kami melihat bahwa ada upaya untuk memasukan atau menginstalasi ulang paradigma militerisasi, yang cukup hegemonik di era orde baru,” ungkapnya dalam podcast Bocor Alus Politik.

Kegiatan pendadaran yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo ini menampilkan upaya untuk membangun koordinasi dan disiplin yang kuat di antara anggota Kabinet Merah Putih melalui pendekatan militeristik yang khas dengan Prabowo. Meski berbagai pandangan dan respons publik mengiringi pelaksanaannya, kegiatan ini menegaskan tekad pemerintahan baru untuk menyatukan visi dan komitmen dalam menjalankan program prioritas yang telah dicanangkan. Harapannya kegiatan ini mampu memperkuat ikatan kerja sama antar kementerian guna mewujudkan pemerintahan yang solid dan efektif.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *