Kenangan, Cinta, dan Hujan dalam “Lost In The Rain”

Novel karya Daisy Ann berjudul “Lost In The Rain” diterbitkan pada 1 Juli 2017 oleh Bhuana Ilmu Populer. Novel dengan jumlah sebanyak 276 halaman merupakan kisah Istimewa dari bencana meletusnya Gunung Kelud Jawa Timur, Februari 2014.  Hujan abu pada tahun 2014 menjadi inspirasi bagi Daisy untuk menciptakan sebuah karya.

Novel bertema percintaan dan kekeluargaan yang mengisahkan Mikhaela Joesoef atau Mimi dengan kenangan dalam hujan.  Mimi yang terpesona oleh Nathan, seorang pengunjung di kafe milik Alvan, laki-laki yang menabrak dirinya saat hujan. Novel ini memiliki alur yang tidak dapat ditebak.

Kafe yang penuh teka-teki itu, menjadi saksi bahwa Mimi mulai memasuki kehidupan Elaine, adik Alvan. Semakin Mimi mencari tahu mengenai kebenaran, Mimi mengetahui bahwa Nathan berpura-pura buta agar tetap mendapat perhatian dari kekasih yang melupakannya, Elaine. Kejadian buruk yang membuat Elaine melupakan kenangannya bersama Nathan dan mengutuk Nathan akan hidup dengan penyesalan. Alvan yang mengetahui bahwa Nathan tak menjemput adiknya pada kejadian itu lantas murka dan tidak mengizinkan Nathan bertemu dengan adiknya lagi. Kedatangan Mimi mengingatkan Elaine mengenai kejadian buruk dan membuat Alvan, Nathan, serta Elaine harus belajar mengikhlaskan masa lalu dengan kedamaian.

Melalui kisah Elaine dan Nathan, Daisy menyampaikan pesan bahwa kenangan mungkin bisa terlupakan, namun cinta sejati tidak dapat membohongi perasaannya. Tindakan Alvan yang memisahkan Elaine dari Nathan bermaksud untuk menghukum Nathan, tetapi Alvan tak pernah menyadari bahwa tindakannya juga menyakiti Elaine karena Nathan adalah sumber kebahagiaan Elaine.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *