Menyelami Makna Puisi “Surat dari Ibu” Karya Asrul Sani

Surat dari Ibu
oleh : Asrul Sani

Pergi ke dunia luas, anakku sayang
pergi ke hidup bebas!
Selama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau.

Pergi ke laut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas!
Selama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau.

Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang ke sarang
angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nahkoda sudah tahu pedoman
boleh engkau datang padaku!

Kembali pulang, anakku sayang
kembali ke balik malam!
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari.”

Sebuah pelukan hangat sang ibu seolah dapat dirasakan melalui bait-bait puisi berjudul “Surat dari Ibu” karya Asrul Sani. Asrul Sani, seorang sastrawan Indonesia, dengan bahasanya yang sederhana mampu menciptakan makna yang mendalam pada puisi tersebut. Puisi “Surat dari Ibu” bertema kasih sayang, harapan, dan tentang pergi-pulang. Puisi ini mengandung cinta yang tersirat di setiap baitnya. Asrul Sani dalam puisinya menceritakan tentang sosok ibu yang memberi dorongan kepada anaknya untuk pergi menjelajahi dunia. Dunia yang diibaratkan sebagai alam bebas, tempat untuk bertumbuh, dan laut lepas. Hal ini bermaksud bahwa dukungan seorang ibu terhadap anaknya dalam puisi tersebut tidak terlepas dari harapan sang ibu yang ingin anaknya bertumbuh, belajar, dan mencari banyak pengalaman serta relasi di dunia luas sehingga bisa mencapai kesuksesan. Selama masih memiliki kesempatan dan kemampuan untuk melakukannya, maka lakukanlah apa yang menjadi kehendak orang tua. Sampai pada saat waktunya tiba untuk pulang, sang ibu selalu menjadi rumah terbaik dan ternyaman yang selalu dirindukan anaknya sekaligus tempat bercerita tentang hal apapun setelah menjalani kehidupan, ibarat mengarungi dunia yang begitu luas.

Begitulah makna tersirat dibalik puisi “Surat dari Ibu”. Sejauh mana kaki ini melangkah, doa dan harapan ibu pasti selalu mengiringi. Sejauh mana berkelana, ibu adalah rumah terbaik dan ternyaman yang pernah ada. Ketika jauh dari ibu, akan selalu ada fase dimana anak merindukan sosok ibunya. Oleh karena itu, pulang menjadi pilihan mayoritas orang untuk men-charger energi positif setelah menghadapi kehidupan yang melelahkan.

Sumber: https://id.piterest.com

Bertemu dengan seorang ibu, mendapati senyumannya, bercerita tentang banyak hal, terlebih mendekap dalam peluk hangatnya, adalah episode terindah dalam hidup yang selalu ingin diulang setiap saat. Jika kamu mendapati episode tersebut dalam hidupmu, kamulah orang yang beruntung. Hargailah waktu yang ada bersama ibumu dan bersyukurlah akan hal itu.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *