Purwokerto-Novel Malioboro at Midnight kembali menjadi sorotan setelah sejumlah pembaca wanita mengakui bahwa karya tersebut memengaruhi cara mereka dalam menilai laki-laki dan hubungan romantis. Karakter pria yang digambarkan dalam novel sudah matang dan memiliki sikap perhatian, serta peka terhadap perasaan perempuan disebut ikut membentuk standar baru bagi sebagian pembacanya.
Salah satu pembaca, Nur (20), mengungkapkan bahwa pengalaman membacanya meninggalkan kesan mendalam dan membuatnya lebih selektif dalam menjalin hubungan.
“Saya jadi punya gambaran baru tentang laki-laki yang benar-benar bisa diajak komunikasi dan mengerti perasaan perempuan. Setelah baca novel itu, rasanya saya tidak mau lagi toleransi dengan sikap yang tidak sehat dalam hubungan,” ujarnya.
Menurut Nur, tokoh laki-laki dalam novel tersebut menunjukkan bahwa sikap dewasa dan empati bukan sekadar gambaran ideal dalam cerita, melainkan sesuatu yang juga layak diperjuangkan dalam hubungan nyata.
“Cerita itu memang fiksi, tapi standar perlakuan yang baik itu ya tetap harus ada. Novel ini mengingatkan bahwa perempuan berhak mendapatkan itu,” tambahnya.
Fenomena ini ramai diperbincangkan di media sosial, banyak pembaca wanita lainnya yang turut berbagi pengalaman serupa. Mereka menyatakan bahwa Malioboro at Midnight tidak hanya menghadirkan cerita romantis, tetapi juga memberikan refleksi emosional mengenai hubungan yang sehat dan saling memahami.
Dengan meningkatnya kesadaran pembaca tentang pentingnya empati dan komunikasi dalam hubungan, novel ini dinilai memberikan dampak positif bagi para wanita dalam menetapkan batasan dan standar yang lebih baik dalam kehidupan pribadi mereka.
