Sumber: Instagram @ayladwiandra
“Orang miskin dilarang pintar tapi itu bukan katanya saja…. Sekolah pun kami tak boleh”
Kutipan ini diambil dari dialog di dalam novel berjudul “Pulau Pendidaktis” karya Ferella Maeriza, menceritakan dua pemuda yang tidak sengaja menjadi pengajar untuk anak-anak di daerah terpencil. Dalam cuitan X milik Ferella Maeriza, “Pulau Pendidaktis” adalah gabungan dari kata ‘pulau’ dan ‘didaktis’. ‘Pulau’ sebagai latar tempat cerita yaitu Pulau Ende sedangkan ‘didaktis’ artinya pembelajaran. Jadi, Pulau Pendidaktis artinya pulau yang banyak memberikan pembelajaran. Penulis melakukan survei ke Pulau Ende saat proses pembuatan cerita. Nama tokoh Jenar sendiri terinspirasi dari sutradara dan penulis wanita di Indonesia yaitu Djenar Maesa Ayu.
Novel “Pulau Pendidaktis” memberikan pelajaran kepada pembaca melalui kisah tiap tokohnya. Jenar Ratri Pawana dan Baldaralu Nafatih, dua tokoh utama dalam novel tersebut awalnya tidak mau mengajar anak-anak di Pulau Ende. Namun, setelah melihat semangat dari lima anak di Pulau Ende untuk belajar dan bersekolah, mereka mau mengajar dengan fasilitas seadanya dan membantu mempersiapkan tes untuk kelulusan SD. Selain itu, tokoh lainnya seperti Adao yang tetap belajar walaupun dilarang oleh ayahnya bisa memotivasi pembaca yang keadaan hidupnya lebih baik dari Adao.
Kutipan dialog di awal paragraf relevan dengan keadaan sekarang, di mana akses terhadap pendidikan tidak didapatkan oleh setiap warga secara merata. Keterbatasan finansial, minimnya fasilitas, stigma masyarakat terkait pendidikan, serta tekanan untuk membantu orang tua dalam mencari nafkah menjadi beberapa faktor penyebab anak yang memiliki kondisi perekonomian menengah ke bawah tidak bisa mengakses pendidikan yang berkualitas.
Novel ini cocok dibaca oleh siapa saja, terutama mahasiswa fakultas pendidikan karena menggambarkan isu-isu sosial terkait pendidikan, seperti kesetaraan akses terhadap pendidikan yang setara, keterbatasan finansial, dan stigma sosial. Mahasiswa pendidikan dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tantangan yang dihadapi oleh siswa di berbagai latar belakang.