Sinopsis Film “Tuhan, Izinkan Aku Berdosa” karya Hanung Bramantyo

Film “Tuhan, Izinkan Aku Berdosa” karya Hanung Bramantyo, yang dirilis pada 22 Mei 2024 silam, menarik perhatian banyak kalangan karena tema yang diangkat cukup berani dan sensitif. Film ini diadaptasi dari novel yang berjudul “Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur!” karya Muhidin M Dahlan yang terbit pada tahun 2003. Film ini menyoroti dinamika antara keyakinan agama, ketidakadilan sosial, kemunafikan dalam masyarakat dan kehidupan pribadi yang penuh dengan konflik batin.

            Film ini menceritakan tentang seorang mahasiswi dari keluarga miskin yang bernama Nidah Kirani (Aghniny Haque) atau biasa dipanggil Kiran. Kiran adalah mahasiswi berprestasi yang sangat taat dalam urusan agama. Namun, segalanya berubah sejak ia masuk dalam kelompok agama fanatik yang dipimpin oleh Abu Darda (Ridwan Raoull). Abu Darda menawarkan akan membiayai kuliah Kiran termasuk semua kebutuhannya dengan syarat Kiran harus menikahi Abu Darda sebagai istri ke-3 nya. Kiran yang sedang terdesak oleh masalah ekonomipun tertarik untuk menerima tawaran tersebut.

Pada malam hari, Kiran mendapat telepon dari Abu Darda yang mengatakan bahwa Abu Darda sudah mengabari orang tua kiran. Namun, pada saat prosesi taaruf, kiran mendapati orang tua nya sama sekali tidak mengetahui tentang pernikahan tersebut. Kiranpun marah karena merasa dibohongi oleh Abu Darda. Namun, Kiran malah dianggap memfitnah Abu Darda, dan bahklan ibunya pun tidak mau percaya lagi kepada Kiran. Mulai dari sinilah kiran merasa sangat terpuruk.

Penderitaan Kiran tidak hanya sampai di sini saja, ia ditinggalkan oleh lelaki yang ia jadikan sandaran di masa-masa sulitnya setelah mereka melakukan hubungan badan, padahal lelaki tersebut terlihat sangat religius. Setelah kejadian tersebut, Kiran bertekad untuk mengungkap kemunafikan dari tokoh-tokoh agama yang menyalahgunakan kekuasaanya untuk menipu umat. Kemudian, Kiran yang masih dikejar-kejar oleh pengikut Abu Darda akhirnya memilih tinggal disebuah kost milik seorang pelacur. Dari sini Kiran mulai memasuki dunia gelap.

Kiran rela menjadi simpanan seorang dosen di kampusnya demi bisa diperkenalkan dengan tokoh-tokoh besar yang dari luar terlihat religius tetapi aslinya munafik. Kiran memulai aksinya dengan menjadi seorang pelacur demi mengumpulkan bukti kebusukan dibalik orang-orang munafik itu. Aksinya itu tentunya mengundang marabahaya bagi dirinya dan orang sekitarnya. Kiran kerap ditangkap dan disiksa supaya menyerahkan bukti-bukti yang dimilikinya. Tetapi Kiran terus berjuang untuk mengungkapkan sisi munafik dari orang-orang munafik tersebut.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *