
Dalam novel terbarunya dengan judul “The Coffee Memory,” Riawani Elyta berhasil menghadirkan kisah yang memikat hati, menggabungkan elemen cinta dan nostalgia dalam latar kedai kopi yang hangat. Buku ini adalah sebuah perjalanan emosional yang mengajak pembaca untuk merasakan setiap seduhan kopi yang penuh makna.
Cerita ini berfokus pada Tania, seorang wanita yang mewarisi kedai kopi dari keluarganya. Menurut Tania, kedai kopi bukan hanya sekadar tempat untuk menyajikan minuman, melainkan sebuah ruang yang menyimpan beragam kenangan indah yang tak terlupakan. Di tengah upayanya mempertahankan warisan keluarganya, ia dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk kemunculan Randy, mantan kekasihnya, yang menghidupkan kembali rasa-rasa cinta yang pernah ada di dalam hati Tania.
Alur cerita yang begitu menarik dan terkesan santai membuat pembaca lebih menikmati isi dari cerita ini. Penggabungan momen-momen yang indah dan konflik antara Tania dan Randy menjadikan cerita ini menjadi lebih menarik di setiap halamannya. Tania digambarkan sebagai sosok yang kuat saat berjuang untuk menemukan keseimbangan antara cinta yang telah berlalu dan harapan untuk masa depan. Pembaca dibawa dalam perjalanan emosional yang penuh dengan kerinduan dan harapan, seolah merasakan setiap aroma kopi yang disajikan.
Pesan moral yang terkandung dalam “The Coffee Memory” sangat mendalam. Novel ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti dari kenangan, cinta yang tulus, dan bagaimana kita bisa melanjutkan hidup meskipun dihadapkan pada masa lalu. Riawani Elyta dengan bijak menunjukkan bahwa meskipun kita tidak dapat mengubah kenangan, kita memiliki kekuatan untuk menentukan arah hidup kita ke depan. Bagi para pecinta romansa dan kisah-kisah penuh emosi, buku ini adalah pilihan yang tepat untuk menemani waktu luang.