Khoerun Nisa, Delegasi Duta Berprestasi dari Banyumas: Berproses, Bertumbuh, dan Menginspirasi

Khoerun Nisa, Duta Bahasa Provinsi Jawa Tengah 2025 (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Purwokerto — Sosok Khaerun Nisa atau kerap disapa Runi, mahasiswi Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), berhasil mencuri perhatian melalui sederet prestasi yang menginspirasi. Berkat kerja keras dan semangat belajar yang tinggi, ia berhasil menjadi delegasi Duta Bahasa Provinsi Jawa Tengah 2025, Duta Wisata Kabupaten Banyumas 2023, Mbekayu Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia 2023, dan Duta GenRe Kabupaten Cilacap 2022. Bagi Runi, mengikuti berbagai ajang duta bukan hanya tentang prestasi, melainkan tentang proses pengembangan diri dan kontribusi untuk masyarakat.

Perjalanan Runi dimulai dari sebuah desa kecil yang jauh dari hiruk-pikuk kota. Selama 18 tahun tinggal di lingkungan yang sederhana, ia dibesarkan dalam keluarga yang sangat mendukung pendidikan. Ia berhasil menempuh pendidikan tinggi di UNSOED yang menjadi langkah awal Runi untuk mengeksplorasi potensi diri. Runi mengungkapkan bahwa motivasi terbesarnya berasal dari keinginan untuk menjadi pribadi yang lebih baik serta sebagai bentuk balas budi kepada kedua orang tua.

Menurut Runi, berbagai ajang pemilihan duta merupakan peluang untuk mengasah kemampuan sekaligus memperluas wawasan tentang banyak hal. Melalui ajang-ajang tersebut, Runi belajar lebih dalam mengenai pariwisata lokal, pelestarian bahasa daerah, pemahaman bahasa asing, dan isu-isu seputar remaja serta generasi muda. Kesempatan berinteraksi dengan banyak orang hebat juga menjadi salah satu alasan Runi terus semangat mengikuti berbagai kompetisi.

Perjalanan Runi menuju berbagai pencapaian tentu tidaklah mudah. Tantangan terbesar yang dihadapi ialah manajemen waktu. Saat mengikuti ajang duta, Runi kerap dihadapkan pada banyak proyek kampus dan tugas kuliah yang menumpuk. Namun, hal ini justru melatihnya untuk lebih disiplin dan terorganisir. Dukungan terbesar datang dari sang ibu yang selalu memberikan semangat, doa, dan motivasi di setiap langkahnya. Selain keluarga, Fakultas Ilmu Budaya dan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia UNSOED juga memberikan ruang dan fasilitas untuk mengembangkan potensi Runi. Bagi Runi, dukungan ini menjadi energi tambahan untuk terus berprestasi.

Ketika Runi mengikuti ajang duta, itu bukan hanya sekadar tampil di panggung dan pulang membawa gelar. Tetapi proses panjang di balik itu semua justru memberikan pembelajaran berharga. Ia belajar berbicara di depan umum, membangun relasi, dan memahami isu-isu penting yang berkaitan dengan bahasa, budaya, pariwisata, serta kesehatan generasi muda. Pengalaman ini juga memberinya ruang untuk berkembang, meningkatkan rasa percaya diri, dan menantang dirinya keluar dari zona nyaman. Menurut Runi, keberanian untuk mencoba dan terus berproses adalah kunci untuk mencapai versi terbaik diri sendiri.

Menutup wawancara, Runi berpesan kepada generasi muda untuk tidak ragu memanfaatkan setiap kesempatan yang datang. Menurutnya, kemenangan bukanlah tujuan utama, melainkan proses dan pengalaman yang diperoleh  selama perjalanan. “Kesempatan tidak datang dua kali. Jangan takut gagal, karena menang atau kalah hanyalah bonus. Yang penting mau berproses, belajar, dan memberikan yang terbaik,” pesan Runi.

Melalui semangat, dedikasi, dan kerja kerasnya, Runi membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi. Ia merupakan sosok inspiratif bagi generasi muda, khususnya di Banyumas, untuk terus berani mencoba, mengembangkan potensi diri, dan berkontribusi untuk daerah.

Editor: Azzahra Maulida Afandy

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *