Purwokerto, — SDN 1 Karangklesem menerapkan pendekatan pembelajaran linguistik berbasis praktik aktif sebagai upaya memperkaya kompetensi berbahasa siswa di tengah tantangan pemerataan literasi nasional. Dalam kegiatan ini, guru menentukan satu tema sebagai pemantik diskusi, kemudian seorang siswa yang terpilih dimintamenjelaskan satu kata secara lisan di hadapan teman-temannya. “Praktik sederhana ini tidak hanyamenambah penguasaan kosakata baku, tetapi juga melatih kemampuan berbicara di depan publik,” ujar Lisa, pengajar yang menggagas metode tersebut. Pendekatan ini dikembangkan sebagai respons atas perbedaan kondisi pembelajaran bahasa antara wilayah urban dan pedesaan. Di kawasan perkotaan, akses terhadap perangkat digital relatif membantu proses belajar bahasa, namun di daerah-daerah dengan keterbatasan ekonomi, penggunaan teknologi sering terhambat sehingga guru kesulitan menyampaikan materi secara kontekstual. Akibatnya, kualitas pemerolehan bahasa anak dapat mengalami penurunan. Situasi tersebut sejalan dengan perhatian seorang pakar linguistik dari Universitas Gadjah Mada yang menyoroti melemahnya kemampuan berbahasa […]
