Ratiban di Desa Pandansari merupakan ritual yang dilakukan masyarakat Desa Pandansari. Dalam melakukan ritual ketika warga Pandansari mengalami musibah, dengan tujuan meminta cepat diselesaikan dari sebuah cobaan dengan perantara sebuah tempat keramat yang dianggap ada makhluk gaib atau adanya kekuatan mistis yang disebut dengan “Telaga Ranjeng”. Konon, adanya tradisi Ratiban ini pertama kali dicetuskan oleh seorang kiai bernama Kiai Sirpan Reksayuda. Ia merupakan kepala desa pertama di Pandansari pada tahun 1892-1917. Ratiban juga merupakan salah satu cara bentuk bersyukur kepada sang pencipta karena hasil limpahan alam. Ratiban adalah Upacara adat yang harus dilakukan masyarakat di Desa Pandansari agar dijaga oleh Allah SWT dari segala cobaan atau musibah yang ada. Supaya penduduk setempat merasa tentram damai.
Prosesi tradisi Ratiban dimulai dari kedatangan warga setempat yang berkumpul di balai Desa Pandansari dengan menggunakan berbagai batik maupun kostum yang berbeda-beda. Selanjutnya ada persiapan menuju telaga ranjeng, lalu dilanjut pemotongan pita pawai tumpeng. Pemotongan pita dilakukan untuk menandakan peresmian tradisi tersebut. Ada sekitar 57 tumpeng sesuai dengan jumlah RT di desa Pandansari. Selain tumpeng, ada juga yang membawa hasil dari panen mereka seperti sayur-sayuran. Setibanya di telaga ranjeng, warga yang membawa arak-arakan disambut dengan tarian ronggeng. Setelah pelaksanaan tiba kepala desa Pandansari memberikan sambutan kepada warganya, dilanjutkan dengan tahlil, istighosah dan doa bersama agar desa Pandansari tetap diberi keberkahan dan dijauhkan dari segala bahaya, kemudian warga makan makanan tumpeng dengan berebutan.
Adanya tradisi kebudayaan Ratiban di Desa Pandansari merupakan salah satu ajang silaturahmi antara tokoh masyarakat dan masyarakat itu sendiri. Tradisi Ratiban dilatar belakangi oleh banyaknya kekhawatiran warga desa Pandansari terhadap suatu musibah yang dialami sehingga warga perlu melakukan tradisi ini dengan berbagai tujuan seperti meminta keselamatan dari musibah yang dialami dan selalu diberi kemudahan dalam hal apapun.