Antara Syukur dan Doa: Menyimak Tradisi Among-among di Kebumen

Di tengah modernitas, tradisi tetap memiliki tempat penting dalam masyarakat Indonesia, terutama di daerah kaya budaya seperti Kebumen, Jawa Tengah. Salah satu tradisi yang terus dijaga adalah Among-among. Ini merupakan upacara sederhana, namun sarat makna, untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki dan berkah yang diterima.

Arti dan Sejarah Among-among

Among-among adalah bentuk ungkapan syukur masyarakat Kebumen yang diwariskan turun-temurun. Acara ini biasanya dilakukan saat seseorang tercapai hajatnya atau pada momen penting seperti usia kehamilan tujuh bulan, kelahiran bayi, atau ulang tahun anak. Di setiap prosesi, terdapat doa dan harapan agar kehidupan selalu diberkahi oleh Tuhan.

Rangkaian acara dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh adat setempat. Setelah doa, anak-anak kecil diberikan makanan tradisional seperti nasi tumpeng, kue, dan jajanan pasar. Makanan ini tak hanya sekadar suguhan, tetapi juga memiliki simbol keberuntungan. Kehadiran anak-anak, yang dipercaya membawa kesucian hati, juga menjadi bagian unik dalam tradisi ini.

Among-among adalah pengingat bagi masyarakat akan pentingnya rasa syukur dan doa. Setiap momen adalah pengingat untuk terus bersyukur dan mengharapkan keselamatan bagi keluarga. Di sisi lain, tradisi ini juga menjadi ajang mempererat hubungan masyarakat serta memperkenalkan nilai-nilai lokal pada anak-anak sejak dini.

Pelestarian di Tengah Perubahan Zaman

Walau banyak perubahan terjadi, masyarakat Kebumen tetap berupaya mempertahankan Among-among. Bagi mereka, tradisi ini adalah warisan yang berharga. Di samping mempererat hubungan keluarga, Among-among juga mengajarkan generasi muda untuk mengenal budaya mereka sendiri. Pelestarian tradisi ini dilakukan dengan tetap menyelenggarakannya pada momen-momen khusus, meskipun banyak keluarga kini merantau ke kota.

Namun, tantangan pelestarian tradisi ini semakin besar seiring perkembangan zaman. Banyak keluarga yang tinggal di perkotaan mengalami kesulitan melanjutkan tradisi Among-among. Meski begitu, komunitas budaya di Kebumen tetap berusaha menghidupkan tradisi ini melalui acara-acara khusus yang memperkenalkan Among-among kepada anak-anak dan remaja.

Among-among adalah wujud syukur dan doa yang erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat Kebumen. Dengan terus mempertahankannya, masyarakat berharap agar tradisi ini tetap hidup, menyatu dengan nilai-nilai kehidupan modern tanpa kehilangan esensi budaya yang dimilikinya. Di tengah dunia yang terus berubah, Among-among menjadi contoh nyata bahwa nilai-nilai luhur selalu relevan sepanjang waktu.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *