Deretan Ciri Khas dalam K-Pop yang Semakin Memudar

Sumber: Twitter @youngho1995
Sumber: Twitter @youngho1995

Industri K-Pop telah berkembang pesat, tidak hanya di Korea Selatan tetapi juga menyebar secara luas ke seluruh dunia. Seiring dengan kemajuan K-Pop, selama itu pula beberapa tren atau ciri khas dari musik K-Pop mulai memudar atau mengalami perubahan signifikan. Apa sajakah itu? Simak ulasan berikut ini.

 

Sumber: Pinterest @Mee
Sumber: Pinterest @Mee

1. Semakin Sedikit Penyanyi yang Tampil Live Tanpa Backtrack
Live vocal pernah menjadi ciri khas dan kebanggaan dalam industri K-Pop. Namun kini disebut-sebut telah mengalami penurunan kualitas, karena para penggemar menyadari sebagian besar artis K-Pop saat ini lebih fokus pada visual menawan dan tarian enerjik daripada mengasah kemampuan vokal, sehingga kerap melakukan lipsync ketimbang bernyanyi secara langsung dan mengandalkan backtrack (iringan musik) yang kencang saat tampil di atas panggung.

 

Sumber: Pinterest @WIZ*ONEforever

2. Menetapkan Posisi Permanen untuk Setiap Anggota Grup K-Pop
Setiap grup idola K-Pop disusun dengan pembagian posisi tertentu untuk memudahkan penggemar mengenali tugas atau ciri khas setiap anggota sekaligus menonjolkan bakat dari anggota tersebut. Mulai dari posisi leader (pemimpin grup), center (anggota yang menjadi pusat dalam grup), main vocalist (vokalis utama), main dancer (penari utama), hingga main rapper (rapper utama). Namun pembagian posisi tersebut telah jarang diterapkan, karena grup K-Pop saat ini cenderung memperkenalkan diri dengan nama mereka saja tanpa menyebutkan posisinya dalam grup. Pergeseran ini mencerminkan pergerakan yang lebih luas agar setiap anggota dapat ditempatkan di berbagai posisi, misalnya satu anggota merangkap menjadi main vocalist sekaligus main dancer, atau setiap anggota dapat merasakan posisi menjadi center.

 

Sumber: Dictio Community

3. Hilangnya Bagian Bridge dalam Lagu
Belakangan ini banyak lagu K-Pop yang menghilangkan bagian bridge. Bridge adalah elemen lagu yang biasanya digunakan untuk menjembatani antara bagian-bagian lagu, menawarkan transisi yang menarik, dan biasanya menjadi klimaks sebelum bagian refrain (inti dari sebuah lagu) terakhir. Ketidakhadiran bridge berpotensi memengaruhi selera penikmat musik seperti merasakan ada bagian yang kurang saat mendengarkan lagu tersebut.

 

Sumber: @KshowAnalysis

4. Durasi Lagu Semakin Pendek Kurang dari Tiga Menit
Baru-baru ini semakin banyak rilisan terbaru K-Pop yang hanya berdurasi sekitar dua menit dan jarang melebihi tiga menit. Namun secara keseluruhan, pada akhir dekade ini rata-rata lagu pop akan berdurasi lebih pendek karena rentang perhatian anak muda yang menurun dan budaya mempercepat (skip) pada trek lagu yang diputar pada layanan streaming, sehingga musisi berlomba-lomba menarik perhatian pendengar lebih awal dengan menjaga durasi keseluruhan trek lagu tetap pendek.

 

Sumber: YouTube @Hyukshi

5. Kolaborasi Antar Grup K-Pop
Dahulu industri K-Pop sering menampilkan kolaborasi epik antara dua grup K-Pop atau anggota dari berbagai grup yang berbeda dan menghasilkan lagu-lagu berkesan. Bahkan tak jarang menghasilkan kolaborasi grup lintas agensi dan generasi yang membuat gebrakan luar biasa di kalangan penggemar. Namun seiring berjalannya waktu, kolaborasi antar grup tersebut seakan menjadi momen langka. Salah satu faktor penyebabnya adalah semakin marak fenomena perang antar fandom yang membandingkan grup idola satu dengan grup idola lainnya, sehingga agensi mulai membatasi interaksi artis naungannya dengan artis lain di depan kamera. Faktor lainnya adalah artis K-Pop saat ini lebih sering melakukan kolaborasi dengan penyanyi luar negeri dan merilis lagu berbahasa Inggris.

Itulah tadi deretan ciri khas dalam K-Pop yang semakin memudar. Bagaimana pendapatmu?

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *