Pasar Slumpring di Desa Cempaka, Tegal, menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung dengan konsep pasar tradisional yang kental. Pasar ini hanya buka setiap hari Minggu dari pukul 07.00 hingga 12.00 WIB, dan menjadi daya tarik utama bagi pecinta kuliner serta wisatawan yang ingin merasakan suasana pedesaan yang asri.
Salah satu aspek paling menarik dari Pasar Slumpring adalah sistem pembayaran yang menggunakan koin bambu. Pengunjung dapat menukar uang mereka dengan koin ini, yang bernilai Rp 2.500 per keping. Koin bambu ini digunakan untuk bertransaksi di seluruh kios makanan yang menjajakan aneka kuliner tradisional, seperti rujak, ponggol, dan gethuk bodin. Dengan menggunakan koin bambu, pasar ini tidak hanya mengedepankan tradisi tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya bambu dalam kehidupan sehari-hari.
Pasar Slumpring terletak di area kebun bambu yang rindang, memberikan suasana sejuk dan nyaman bagi pengunjung. Semua makanan dijajakan tanpa menggunakan plastik; sebagai gantinya, pembungkus makanan terbuat dari daun pisang, menciptakan nuansa alami dan ramah lingkungan. Para pedagang di pasar ini adalah warga asli Desa Cempaka, dan mereka mengenakan pakaian adat Jawa, menambah keaslian pengalaman berbelanja di pasar ini.
Sekitar ada 50 pedagang yang semuanya merupakan warga lokal, Pasar Slumpring berkontribusi signifikan terhadap perekonomian desa. Selain pasar, pengunjung juga dapat menikmati Tuk Mudal, sebuah mata air alami yang terletak berdekatan dengan pasar. Tempat ini menjadi spot menarik bagi para pengunjung untuk bersantai dan berfoto, menambah daya tarik wisata di Desa Cempaka.
Pasar Slumpring bukan hanya sekadar tempat berbelanja; ia adalah perpaduan antara tradisi, kuliner, dan keindahan alam yang menciptakan pengalaman tak terlupakan bagi setiap pengunjung.