Purwokerto-Seluruh peserta Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) cabang musik tradisional tingkat Kabupaten Banyumas, berkumpul di Aula Dinas Pendidikan. Perlombaan yang diselenggarakan pada 23 April 2024 itu, berlangsung secara megah dan meriah. Antusias para peserta yang hadir memeriahkan lomba, sangat terlihat jelas. Salah satunya, yakni peserta dari SMP Negeri 5 Purwokerto. Dengan tema “Banyumas Mbetaih,” mereka meraih juara pertama dan lolos wakili Kontingen Banyumas ke tingkat Provinsi.
“Banyumas Mbetaih” menceritakan tentang seluruh kebudayaan yang ada di Kabupaten Banyumas. Mulai dari tempat wisata, makanan khas, logat berbicara, serta keseniannya. Harapan dari garapan musik tersebut, yakni masyarakat yang berkunjung ke Banyumas, dapat betah (mbetaih) dan ketagihan (klangenan). Sehingga, garapan musik tradisional ini dikatakan “Banyumas Mbetaih.”
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, alat musik yang digunakan sekarang lebih ringkas dan tidak merepotkan. Penggunaan alat musik di tahun ini, mengolaborasikan alat musik calung (khas Banyumas) dengan gamelan (Jawa Tengah) yang terdiri dari: gender, gong anggam, kenong, kempul, dan siter. Dengan durasi kurang dari 8 menit, mereka mampu menghasilkan pertunjukan yang memikat para juri dan penonton.
Menurut Bapak Kuat Waluyo, S. Sn., selaku guru Seni Budaya mengatakan, bahwa kesiapan dalam berkompetisi dimulai dari merancang konsep, pola permainan, dan mengadakan latihan intesif secara berkala untuk pemain.
”Pada garapan, bila anak-anak bisa dan merasa mudah, saya juga ikut mengalir idenya dan semakin terpacu untuk mengembangkan garapan menjadi lebih sulit lagi tingkatannya,” sambungnya.
Inilahh ketika anak muda bisa melestarikan apa yang menjadi warisan, ketika bukan anak muda yang bergerak mau siapa lagi, salam budayaa!!!
Kerenn, secara tidak langsung tradisi kesenian yg ada di banyumas selalu dapat kita lestarikan