Rice Bowl Nadilla (Foto:dokumentasi pribadi)
Rice bowl merupakan hidangan nasi yang disajikan di dalam mangkuk (bowl) dan dilengkapi dengan topping atau lauk pendamping, seperti daging, telur, dan sayur. Rice bowl sudah lama menjadi hidangan populer yang banyak disukai, terutama di kalangan remaja yang maunya serba praktis.
Banyak orang mengira rice bowl adalah makanan mahal yang hanya diproduksi oleh resto Jepang atau kafe modern. Padahal, rice bowl bisa ditemukan di pedagang rumahan yang menawarkan harga pelajar, seperti rice bowl yang diproduksi oleh Nadilla, pebisnis muda yang aktif berniaga sejak duduk di bangku sekolah. Nadilla mengakui bahwa usahanya adalah inisiatif diri sendiri, namun dalam pengelolaannya ia dibantu oleh ibunya.
“Sejauh ini, alhamdulillah banyak yang minat. Kebanyakan anak remaja, anak SMP, dan anak SMA. Ibu-ibu masih jarang, paling kalau ada acara besar atau makan ramai-ramai saja,” ungkap Nadilla. Seporsi nasi yang dilengkapi dengan ayam saus teriyaki dan selada ini memang menjadi kudapan favorit anak sekolahan. Hal ini dikarenakan porsinya yang mengenyangkan, tetapi harganya tetap terjangkau. Untuk mendapatkan seporsi rice bowl, cukup mengeluarkan uang Rp11.000,00 saja. Namun, walaupun murah, seporsi rice bowl ini tetap mengandung karbohidrat utama, yakni nasi sebagai sumber energi cepat bagi tubuh, ditambah lagi protein hewani dan sumber serat yang baik untuk kesehatan.
Nasi yang digunakan adalah nasi putih biasa, tapi ketika ayam teriyakinya disendokkan ke mulut, kombinasi rasa manis, gurih, dan sedikit pedas langsung memanjakan lidah. Apalagi jika ditambah selada yang mampu memberikan kesan segar saat dikunyah.
Meski belum memiliki tempat produksi khusus selain di rumah dan dipasarkan melalui media sosial serta teman sebaya, rice bowl Nadilla punya banyak peminat. Tekstur ayamnya yang empuk, juicy, berbalur dengan saus kentalnya yang meresap sampai ke dalam, membuat orang ingin kembali mencobanya. Jangan lupakan pula taburan biji wijen yang membuat tampilannya semakin menarik dan menggugah selera.
Editor: Lintang Rizky Putri
