Purwokerto—Renyah, gurih, dan pedas adalah cita rasa street food yang sangat populer di kalangan remaja terutama Gen Z. Salah satu jajanan yang sesuai dengan kriteria di atas yaitu cireng (aci digoreng). Cireng makanan ringan yang berasal dari daerah Sunda terbuat dari adonan tepung tapioka dengan isian yang beraneka ragam. Cireng dapat dihidangkan dengan berbagai cara, seperti dengan bumbu rujak, kacang, bahkan bisa ditambahkan dengan kuah pedas. Cireng yang disajikan dengan kuah pedas ini dapat ditemukan di Jl. A Jaelani No.58 Karangwangkal, tepatnya di sebelah utara Fakultas Ilmu Budaya Unsoed, pada sebuah ruko bernama “Cireng Gebyur Nusantara”.
Dinamakan Cireng Gebyur karena cireng ini disajikan dengan cara diberi kuah pedas yang level kepedasannya bisa ditentukan sendiri sesuai selera konsumen. Saat menunggu pesanan tersaji, pembeli bisa melihat langsung bagaimana cireng gebyur diracik di dapur sederhana milik penjual. Cireng yang terbuat dari aci dengan isian ayam berbumbu, digoreng kemudian diberi kuah yang terbuat dari rempah-rempah tradisional. “Kuahnya terbuat dari bumbu rempah seperti bawang merah, bawang putih, kencur, dan bumbu-bumbu lain,” ujar pemilik.

Tidak hanya soal cara penyajiannya yang unik, Cireng Gebyur juga menghadirkan beragam menu yang bisa dipilih sesuai selera, di antaranya yaitu dengan topping ceker, telur puyuh, telur ayam, bakso, balungan, steamboat, dan menu komplit. Ruko ini mulai didirikan sejak tahun 2024 dengan jam buka dari pukul 11.00 hingga 21.00 WIB. Cireng Gebyur didirikan setelah menarik banyak peminat di bazar, festival kuliner, dan acara kampus. Banyak anak remaja yang minat dengan kuliner ini, khususnya dikalangan perempuan. Kehadiran Cireng Gebyur ikut menambah ragam kuliner khas yang dapat ditemukan di Purwokerto, dengan cita rasa gurih renyah serta penyajian yang berbeda dari cireng pada umumnya.
Editor: Okty Astri Rahmadani
