Menjadi mahasiswa pulang pergi atau biasa disebut mahasiswa pp sering dianggap menjadi pilihan yang praktis dan hemat. Banyak mahasiswa memilih tinggal di rumah agar bisa menghemat biaya kos dan makan. Namun, di balik itu ada kenyataan yang jarang dibicarakan, yaitu rasa lelah, perjalanan panjang, dan kecewa saat kelas tidak jadi terlaksana.
“Berangkat saat matahari sedang terik-teriknya dan pulang saat hujan badai itu sudah biasa”, ujar Syaif mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman yang berasal dari Purbalingga. Ia menempuh perjalanan selama 1 jam setiap hari menggunakan motornya melewati jalan yang rusak dan banyak perbaikan.
Masalah lain yang kerap dirasakan mahasiswa pp adalah jadwal kuliah yang tidak menentu. Beberapa dosen kerap membatalkan atau memindahkan jadwal kelas secara mendadak. Kondisi ini membuat mahasiswa pp harus beradaptasi ekstra dengan ketidakpastian jadwal.
Editor: Silmi Nafi Kholishoh
