Banyumas – Di tengah derasnya arus modernisasi dan kemajuan teknologi, seni wayang tetap berusaha bertahan sebagai warisan budaya bangsa. Salah satu sosok muda yang berperan dalam menjaga kelestarian seni tradisi ini adalah Raka Dyanerza, seorang dalang muda asal Banyumas.
Raka menilai bahwa dalang muda memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan seni wayang di era modern. Menurutnya, generasi muda adalah penerus yang dapat membawa perubahan dan inovasi dalam dunia pedalangan. “Dengan kreativitas dan semangat yang dimiliki, dalang muda dapat memperkenalkan seni wayang kepada masyarakat luas, terutama generasi muda,” ujar Raka
Namun, perjalanan Raka sebagai dalang muda tidak selalu mudah. Ia mengungkapkan bahwa tantangan terbesar dalam memadukan inovasi modern dengan pakem tradisi adalah menjaga keseimbangan antara keduanya. “Inovasi memang diperlukan agar wayang tetap menarik dan relevan dengan zaman, tetapi jangan sampai mengubah esensi dari seni wayang itu sendiri,” jelasnya.
Dalam usahanya menarik minat generasi muda, Raka terus berinovasi dalam setiap pertunjukan. Ia memadukan unsur modern seperti efek cahaya, tata suara, dan alur cerita yang lebih dekat dengan kehidupan masa kini. “Kami juga berusaha membuat pertunjukan yang interaktif dan edukatif agar anak muda bisa merasa dekat dengan seni wayang,” tambahnya.
Selain melalui panggung pertunjukan, Raka juga memanfaatkan teknologi dan media sosial sebagai sarana memperkenalkan seni wayang. Menurutnya, media sosial memberikan dampak besar dalam menjangkau masyarakat luas. “Lewat platform digital, saya bisa berbagi video, foto, dan informasi seputar pertunjukan wayang. Cara ini terbukti efektif dalam meningkatkan minat dan apresiasi masyarakat,” katanya.
Ketika ditanya tentang harapannya terhadap masa depan dunia pedalangan, Raka menyampaikan pesan yang penuh semangat. Ia berharap agar seni wayang tetap lestari dan diterima oleh generasi sekarang tanpa kehilangan nilai-nilai tradisi. “Saya ingin wayang terus berkembang dan menjadi kebanggaan budaya Indonesia. Semoga generasi muda semakin mencintai warisan leluhur ini,” tutupnya.
Editor: Cantika Amalia Putri
