Jagat Rasa di Atas Panggung: Ketika Mahasiswa Menyutradarai Cerita dan Emosi

Pentas seni masih menjadi salah satu ruang ekspresi penting bagi mahasiswa, terutama dalam ranah sastra dan teater. Melalui pertunjukan drama, mahasiswa tidak hanya menyalurkan kreativitas, tetapi juga belajar meramu gagasan, emosi, dan pesan sosial ke dalam satu sajian yang utuh. Aktivitas ini kerap menjadi bagian dari pembelajaran praktik yang menuntut keberanian, kerja sama, dan kepekaan artistik.

Salah satu wujudnya terlihat dalam pentas penyutradaraan bertajuk Jagat Rasa yang dilaksanakan pada Rabu, 10 Desember 2025, di Aula Bambang Lelono, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman. Kegiatan ini merupakan hasil karya mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia semester 5 angkatan 2023, yang menampilkan kemampuan mereka dalam mengelola pertunjukan drama dari konsep hingga pementasan.

Acara diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari pihak terkait. Setelah rangkaian pembuka selesai, penonton disuguhkan pementasan drama berjudul “Matahari di Sebuah Jalan Kecil.” Drama ini mengangkat kisah tentang seorang pencuri yang dihakimi oleh warga, dengan alur cerita yang dibangun secara sederhana namun sarat konflik.

Pementasan tersebut dikemas dengan perpaduan antara ketegangan dan komedi. Dialog-dialog ringan dan karakter tokoh yang kocak menjadi selingan di tengah konflik, sehingga suasana pertunjukan terasa hidup dan tidak monoton. Unsur komedi yang disisipkan membuat penonton tetap terlibat hingga akhir, meskipun cerita mengangkat persoalan moral dan penghakiman sosial.

Respons penonton pun beragam. Salah satunya disampaikan oleh Najwa, yang mengaku menikmati jalannya pertunjukan.“Sebelumnya saya sudah pernah menonton pentas drama seperti ini. Jujur rasanya deg-degan dan penasaran waktu layarnya berubah menjadi hitam. Dari segi alur sudah bagus dan komedinya juga seru, cuma ending-nya terasa gantung,” ujarnya.

Pentas Jagat Rasa tidak hanya menjadi ajang unjuk karya mahasiswa, tetapi juga ruang belajar untuk memahami proses penyutradaraan secara langsung. Melalui pementasan ini, mahasiswa diajak untuk mengolah cerita, mengarahkan aktor, serta menghadirkan pengalaman menonton yang berkesan bagi penonton. Di tengah dinamika kehidupan kampus, panggung teater kembali membuktikan dirinya sebagai ruang pertemuan antara gagasan, rasa, dan keberanian berekspresi.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *