I Gusti Ayu Laksmiyani, yang lebih dikenal dengan nama Ayu Laksmi, adalah seorang penyanyi, penulis lagu dan aktris legendaris asal Indonesia. Dilahirkan di Singaraja, Bali pada 25 November 1967. Ia lahir dari keluarga seni, tak heran Ayu bisa merambah semua bidang seni. Ayu Laksmi dikenal sebagai sosok multitalenta yang berhasil merambah berbagai bidang seni dengan penuh dedikasi dan keunikan di dalam karyanya.
Ayu Laksmi telah menciptakan karya-karya yang kental dengan nuansa tradisional yang dipadukan dengan sentuhan modern, dan terdapat juga nuansa budaya yang sangat kuat di dalam karyanya. Ayu Laksmi telah melahirkan begitu banyak karya yang menginspirasi, mulai dari menciptakan lagu-lagu yang penuh makna, memerankan karakter-karakter ikonis di dunia film, hingga mendirikan Svara Semesta, sebuah wadah yang memadukan seni musik, budaya, dan spiritualitas. Ayu Laksmi telah mempunyai tiga album yaitu Istana yang Hilang (1991), Svara Semesta (2011), dan yang terakhir ia ciptakan yaitu Svara Semesta 2 (2015). Sementara itu, dalam dunia perfilman, Ayu Laksmi telah banyak mengukir prestasi dengan meraih tiga penghargaan bergengsi belum lama ini, yaitu tiga Piala Citra Festival Film Indonesia untuk perannya di film “Under the Tree” , “Sekala Niskala”, dan “Bumi Manusia”. Selain perannya di film tersebut, Ayu Laksmi yang memerankan sosok ‘Ibu’ dan juga ‘Raminom’ pada film “Pengabdi Setan” baik yang rilis pertama maupun kedua, selalu menjadi ikonik pada film milik Joko Anwar itu dan dikabarkan akan rilis untuk ketiga kalinya. Ayu Laksmi seorang seniman yang dimana dia pernah tampil di program Teras Bentara di Bali untuk mengulas tentang seni dari beragam perspektif.
Saya sangat mengagumi Ayu Laksmi karena bakatnya yang luar biasa baik sebagai penyanyi, penulis lagu maupun aktris. Sebagai penyanyi, suaranya yang dalam dan penuh penghayatan menjadikan saya seakan masuk ke dunia lain yang sangat tenang saat mendengarkan lagunya. Di dunia film, penampilannya begitu kuat sehingga ia berhasil menciptakan suasana yang berbeda dan mendalam yang menyatu dengan cerita. Perannya dalam Pengabdi Setan, awal yang membuat saya mengaguminya. Ia bukan hanya mendukung alur cerita, tetapi juga menjadi elemen yang menghidupkan nuansa mencekam film tersebut dan berhasil menjadi ikoniknya film Joko Anwar yang menurut saya peran Ibu dan Raminom pada film tersebut tidak dapat digantikan oleh siapapun hanya bisa diperankan oleh Ayu Laksmi. Keprofesionalannya saat di depan kamera dan panggung adalah sesuatu yang patut dijadikan inspirasi.
Sebagai seorang seniman yang mencintai tradisi, Ayu Laksmi pernah berkata, “Seni bukan hanya soal keindahan, tetapi tentang membawa cerita, warisan, dan pesan kepada dunia.” , kata-kata ini mencerminkan komitmennya dalam menjalani karier seni sekaligus menjadi pengingat bahwa seni adalah media yang mampu menjembatani masa lalu dan masa depan. Selain itu, ia juga pernah berkata “You are what you think, you are what you do,” ucap Ayu Laksmi pada pagelaran seni di Bengkulu saat itu.