Payung kertas kalibagor merupakan salah satu kebudayaan Kabupaten Banyumas yang masuk kedalam kebudayaan kontemporer, hal ini dibuktikan dengan bentuk dan motif yang terdapat pada payung terinspirasi dari Hanzi atau yang sering dikenal sebagal payung kertas minyak china yang membuat payung ini sering digunakan sebagai ajang fashion show dan festival. Payung Kertas Kalibagor merupakan salah satu hasil kerajinan yang terkenal di desa Kalibagor Kabupaten Banyumas. Pada awalnya payung kertas Kalibagor hanya digunakan untuk kebutuhan pemakaman. Payung kertas Kalibogor memiliki 2 macam jenis yaitu payung prah dan payung menuran. Payung prah digunakan untuk hiasan nisan di kuburan, sedangkan payung menuran digunakan sebagai peneduh bagi orang meninggal yang diantar ke pemakaman. Namun seiring perkembangan zaman payung kertas Kalibagor ini digunakan untuk ekstavaganza, hiasan, pawai, festival dan sebagai cinderamata. Motif dan bentuk payung ini terinspirasi oleh kebudayaan cina, terlebih pada payung yang berwarna merah.
Pak Surato, seorang pengrajin payung kertas Kalibagor, mengatakan bahwa beliau sejak kecil sudah diajari membuat payung kertas kalibagor serta sebagai generasi ke III dari keluarganya yang menjadi pengrajin payung. Pak Surato juga menjelaskan bahwa dalam seminggu sekitar 40 payung kecil dapat diproduksi oleh 5 orang, mereka mempunyai pelanggan dari Majenang sampai ke Medan. Payung kertas kalibagor dijual dengan harga mulai dari Rp 15.000-Rp. 400.000. Proses produksi juga dipengaruhi oleh pembeli, beliau memproduksi payung sesuai permintaan pembeli dan tujuannya.