Grebeg Sura : Akar Tradisi dan Spiritualitas Masyarakat Banyumas

Tradisi Grebeg Sura di Kabupaten Banyumas merupakan salah satu perayaan budaya yang dilaksanakan dalam satu tahun sekali untuk menyambut Tahun Baru Islam pada 1 Muharram. Acara ini biasanya berpusat di kawasan wisata Baturraden dan menarik perhatian ribuan warga serta wisatawan yang ingin menyaksikan rangkaian upacara adat yang dikenal dengan nilai budaya dan religi.

sumber: suaramerdekabanyumas

Acara Grebeg Sura dimulai dengan kirab Gunungan, yang membawa gunungan hasil bumi berisi padi, jagung, buah dan sayur-sayuran. Gunungan tersebut diarak oleh para peserta kirab dengan pakaian adat Banyumas. Hasil bumi dalam gunungan ini melambangkan rasa syukur kepada Tuhan atas panen yang melimpah dan keberkahan selama setahun. Masyarakat berharap agar ditahun baru hasil panen dapat kembali melimpah dan membawa kesejahteraan.

Selain kirab Gunungan, acara juga diisi dengan kirab Pusaka yang menampilkan benda-benda keramat seperti tombak dan keris. Pusaka-pusaka tersebut dia ak oleh para tokoh adat dan sesepuh Banyumas dengan diiringi musik tradisional seperti gamelan dan lantunan doa-doa. Mereka meyakini bahwa pusaka-pusaka tersebut memiliki kekuatan spiritual yang mampu memberikan perlindungan dan keselamatan bagi masyarakat Banyumas.

Setelah kirab warga pun mendekati gunungan untuk berebut mendapatkan bagian dari hasil bumi yang telah diarak. Mereka percaya bahwa membawa pulang hasil bumi dari gunungan akan membawa berkah dan keberuntungan bagi keluarga mereka. Acara Grebeg Sura yang khas dengan nuansa spiritual dan budaya kini telah menjadi agenda tahunan di Kabupaten Banyumas. Selain sebagai bentuk rasa syukur, tradisi ini juga memiliki nilai historis dan religi yang mendalam, karena mengingatkan masyarakat pada pentingnya menjaga keharmonisan anatara manusia, alam dan Tuhan.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *