Di antara ribuan masjid di Purbalingga, Jawa Tengah. Terdapat salah satu masjid yang dijadikan iconic di daerah Purbalingga. Karna bangunannya yang khas mirip dengan tempat ibadah umat Tri Dharma (Budha, Konghucu, dan Tionghoa). Bagi orang awam yang pertama kali melihatnya, mungkin akan mengira bangunan tersebut adalah sebuah klenteng. Sebagai destinasi wisata religi, masjid ini memiliki nilai luar biasa, mencerminkan keberagaman agama dan ras di daerah tersebut. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, arsitektur masjid ini menggabungkan elemen Islam dan Tionghoa yang memukau.
Bagaimana tidak, secara fisik bangunan masjid ini berbentuk segi delapan, yang menjadi pembeda dengan Masjid Cheng Hoo lainnya. Angka delapan juga dipercaya oleh masyarakat Tionghoa sebagai simbol keberuntungan atau ‘angka hoki‘. Selain itu, masjid ini memiliki saka atau tiang berjumlah enam, dengan atap bertingkat yang menyerupai pagoda. Di bagian depan, terdapat gerbang besar yang mirip dengan gerbang istana kaisar Cina, menambah kesan kuat perpaduan budaya dalam arsitektur masjid ini.
Menurut takmir Masjid PITI Muhammad Cheng Hoo, Nur Faizin, Pada Sabtu 1 Juni 2024 masjid ini mulai didirikan pada tahun 2003 yang diinisiasi oleh seorang mualaf Tionghoa asal bobotsari bernama alm Hery susetyo atau yang biasa di panggil Hery Wako. Lokasi masjid Cheng Hoo berada di tepi Jalan Raya Purbalingga-Bobotsari, tepat di samping area istirahat (rest area) wilayah Bobotsari. Lokasinya sangat strategis karna jaraknya tidak jauh dari perkampungan warga dan aksesnya mudah dilalui menggunakan sepeda motor, mobil, maupun bus. Letaknya yang strategis memungkinkan para jamaah setempat dan pengunjung untuk beristirahat sejenak sekaligus menunaikan ibadah bagi umat Islam.
Seperti masjid pada umumnya, masjid Cheng Hoo tidak hanya digunakan untuk beribadah, tetapi juga menjadi tempat berbagai penyelenggaraan acara seperti ijab qobul pernikahan, doa bersama istighosah untuk siswa sekolah dan kegiatan lainya, pada masjid ini pengunjung bebas untuk beribadah, berfoto selfie, ataupun melepas lelah tetapi pukul 20.00 masjid ini sudah ditutup. Bagi pengunjung yang akan beribadah solat bisa di bagian teras masjid. Masjid ini memiliki makna dan filosofi ada warna merah,kuning yang merupakan ciri khas cina, dan terdapat ornamen lafal allah, asmaul husna dan lainya, sehingga semakin menyatu antara cina, jawa, tionghoa, dan islam.