Wayang kulit gagrag Banyumas merupakan salah satu kekayaan budaya unik dari Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Berbeda dengan gaya wayang kulit dari Solo atau Yogyakarta, wayang kulit gagrag Banyumas memiliki ciri khas tersendiri dalam hal gaya bahasa, cerita, dan karakter yang ditampilkan. Kesenian ini sangat dihargai oleh masyarakat Banyumas sebagai warisan leluhur yang menggambarkan nilai-nilai lokal, seperti kesederhanaan, humor, dan kearifan lokal yang berbeda dari pakem wayang Jawa lainnya.
Ciri khas paling mencolok dari wayang kulit gagrag Banyumas adalah bahasa banyumas-an yang digunakan dalam dialog antar tokohnya. Bahasa yang digunakan lebih spontan, penuh humor, dan ringan, menciptakan suasana yang lebih santai namun tetap bermakna. Gaya dialog yang khas ini mampu membawa pesan moral dan cerita klasik Ramayana maupun Mahabharata dengan nuansa yang akrab bagi masyarakat setempat sehingga mudah diterima oleh penonton dari segala usia.
Selain itu, bentuk dan warna tokoh dalam wayang kulit gagrag Banyumas juga memiliki karakteristik unik. Wayang dalam gaya Banyumas biasanya dibuat lebih sederhana dengan warna yang tidak terlalu mencolok, mencerminkan filosofi hidup masyarakat Banyumas yang lebih mengutamakan kesederhanaan. Beberapa tokoh pun memiliki gaya penampilan yang sedikit berbeda dari pakem tradisional yang menunjukkan kekhasan lokal yang ingin disampaikan oleh para dalang gagrag Banyumas.
Meskipun menghadapi tantangan modernisasi, upaya pelestarian Wayang Kulit Gagrag Banyumas terus dilakukan oleh berbagai pihak. Pemerintah daerah, komunitas seni, dan para dalang lokal secara rutin mengadakan pertunjukan dan pelatihan bagi generasi muda. Melalui festival budaya dan kegiatan edukasi, diharapkan wayang kulit gagrag Banyumas tetap lestari dan dapat dinikmati sebagai bagian dari identitas budaya Banyumas yang unik dan penuh nilai-nilai luhur.