Kesenian Tari Dames salah satu warisan budaya tradisional Purbalingga, kini berada di ambang kepunahan. Minimnya generasi muda yang berminat mempelajari tarian ini menjadi penyebab utama kondisi kritis tersebut.
Tari Dames adalah tarian tradisional Purbalingga yang kaya akan nilai-nilai sosial dan budaya. Namun, tarian ini kini terancam punah karena kurangnya regenerasi dan perhatian dari masyarakat. Kelompok-kelompok seni lokal yang biasanya menampilkan Tari Dames semakin sedikit, dan para penari senior mengkhawatirkan kelangsungan kesenian ini. Kondisi kritis ini mulai terasa dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah pandemi yang menyebabkan berkurangnya pementasan dan latihan rutin. Tari Dames biasanya dipertunjukkan di acara-acara adat dan festival budaya di Purbalingga, namun intensitas penampilannya semakin menurun drastis.
Salah satu penyebab kepunahan ini adalah kurangnya minat generasi muda untuk melanjutkan tradisi tari ini. Selain itu, perkembangan zaman dan pergeseran minat terhadap budaya modern turut mempengaruhi menurunnya antusiasme terhadap kesenian lokal.
Ibu Rien Anggraeni, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga, mengatakan bahwa mereka telah melakukan banyak hal untuk melestarikan kesenian Dames. Salah satunya adalah memasukkan Dames ke dalam program Revitalisasi Budaya Purbalingga, yang diharapkan dapat terus melestarikan kesenian Dames. Untuk mempertahankan budaya Purbalingga yang berasal dari masa penjajahan Belanda, juga dilakukan berbagai inisiatif lainnya.
Tari Dames, yang dulu menjadi kebanggaan Purbalingga, kini membutuhkan perhatian serius agar tidak sekadar menjadi bagian dari sejarah, tetapi tetap hidup sebagai identitas budaya masyarakat.