Molring (Dokumen Pribadi)
Purwokerto – Di tengah maraknya trend kuliner kekinian, selalu saja ada inovasi baru yang menarik perhatian masyarakat. Setelah basreng (bakso goreng) sempat viral beberapa waktu lalu, kini hadir camilan lain yang tak kalah unik. Namanya molring, singkatan dari cimol kering. Dari namanya saja sudah mengundang rasa penasaran, apalagi saat mengetahui proses pembuatannya yang berbeda dari cimol pada umumnya.
Molring bukan sekadar cimol biasa. Jika cimol umumnya langsung digoreng hingga matang, lain halnya dengan molring. Adonan cimol ini terlebih dahulu direbus, lalu dibekukan di dalam kulkas selama satu hari penuh. Setelah benar-benar beku, cimol dipotong tipis-tipis kemudian digoreng sampai kering dan renyah. Tahap terakhir, barulah molring ditaburi bumbu racikan khusus yang membuat rasanya semakin gurih dan menggigit.
Salah satu pembuat molring dari Tambaksogra, Sumbang, Banyumas mengungkapkan pengalamannya ketika ditanya mengenai camilan ini. Ia mengaku pertama kali mengenal molring dari tayangan YouTube, sebelum akhirnya mencoba membuat sendiri pada tahun 2021. “Molring bisa dinikmati siapa saja, dari anak-anak hingga orang tua yang giginya masih kuat. Molring terdapat racikan bumbu rahasia yang membuat rasanya beda dari yang lain,” ujarnya dengan penuh semangat.
Molring produksinya masih dibuat secara rumahan. Namun, dalam hal pemasaran, ia sudah berani melangkah lebih jauh. Camilan ini dijual dengan cara menyuplai ke sekolah, melayani cash on delivery (COD), hingga menerima pesanan dengan sistem open pre-order. Strategi penjualan ini membuat molring semakin mudah diakses oleh konsumen, terutama anak sekolah yang memang menjadi penggemar setia camilan renyah.
Di tengah perbincangan, ia juga menegaskan bahwa yang membuat molring menarik adalah cita rasa dan teksturnya yang khas. Bukan hanya sekadar gurih, tetapi juga kriuk dan cocok dinikmati kapan saja, baik saat bersantai, belajar, atau berkumpul bersama teman. Inilah yang membuat molring mulai memiliki tempat tersendiri di hati penikmat camilan.
Meski popularitasnya di Purwokerto belum sebesar basreng atau camilan viral lainnya, potensi molring untuk berkembang cukup besar. Dengan rasa unik, tekstur renyah, serta cara penyajian yang berbeda, molring diyakini mampu menjadi trend baru di dunia kuliner lokal.
Molring bukan sekadar camilan biasa. Ia adalah bukti bahwa kreativitas bisa lahir dari makanan sederhana. Dari sekadar olahan cimol, kini tercipta camilan baru yang menawarkan pengalaman berbeda bagi siapa saja yang mencobanya. Jadi, jangan heran jika suatu hari nanti molring benar-benar menjadi ikon kuliner yang diburu banyak orang.
Editor: Qoriatun Munawaroh
