Jenang Ketan, Dessert Pilihan Kala Ada Hajatan

Purwokerto — Jenang adalah makanan tradisional khas Banyumas. Namun, dessert tradisional satu ini tak hanya ada di Banyumas. Suta Jenang, salah satu tempat produksi Jenang paling terkenal di Desa Makam, Kecamatan Rembang, Purbalingga. Suta Jenang, telah berjalan hampir 40 tahun. Usaha Jenang rumahan ini sudah ada sejak tahun 80an. Tiyah adalah pewaris dari usaha kuliner satu ini. Melanjutkan, citarasa Jenang yang diwariskan dari orang tuanya.

Jenang menjadi salah satu makanan yang pasti ada di sebuah hajatan, karena tidak afdol rasanya jika Jenang tidak tersaji di meja. Makanan ini, berbahan baku tepung beras ketan, santan kelapa, dan gula merah. Dalam Proses pembuatan rupanya tidak semudah yang dibayangkan. Satu kali produksi, dapat menghabiskan satu kuintal adonan. “Biasanya satu kuintal, kadang setengah kuintal. tergantung, kalo musim orang menikah, bisa memproduksi hingga satu kuintal,” jelas Tiyah.

Jenang dibuat di dalam wajan yang besar, disebut kenceng. Proses pembuatan jenang ini memerlukan waktu cukup lama, yaitu lima jam. Jenang yang telah mengental sempurna, kemudian ditiriskan di nampan yang besar beralaskan daun pisang. Ketika suhu Jenang sudah mulai turun, Jenang dipisahkan ke dalam beberapa wadah yang lebih kecil.

Jenang hasil olahan Tiyah ini memiliki rasa yang autentik. Tekstur padat dan juga kenyal, menggoyangkan lidah saat gigitan pertama. Jenang ini memiliki ciri khas tersendiri, yakni penikmat akan merasakan sensasi crunchy yang didapatkan dari parutan kelapa asli. Selain itu rasa manisnya pas, karena menggunakan pemanis alami yaitu gula jawa yang terbuat dari nira kelapa atau terkadang tebu.

Satu kilogram Jenang dibandrol dengan harga 30-ribu rupiah saja. Pemasaran jenang  didistribusikan melalui penjual – penjual di pasar. Tetapi, pembeli juga diperbolehkan jika ingin membeli langsung ke tempat produksi. Setiap pembelian, bisa sampai tiga hingga lima kilogram Jenang. Apalagi, ketika menerima pesanan untuk hajatan orang menikah, pembuatan Jenang dapat mencapai hingga10 kilogram. “Sudah langganan dari dulu, kalau ada hajatan atau acara di rumah pasti beli Jenang di sini,” terang Sarimah, salah satu pelanggan Suta Jenang.

Bisa dibilang Jenang adalah primadona makanan tradisional. Rasanya yang tetap utuh dari dulu hingga sekarang. Bahkan, masih digemari oleh anak-anak muda jaman sekarang.

Editor: Khansa Faiza Rahmah

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *